Kesaksian Penjaga Perlintasan : Brak.. KA Rajabasa Hantam Bus Putra Sulung Mati Mesin, 4 Penumpang MD
KORBAN LUKA : Kepolisian terus mendata jumlah korban kecelakaan KA Vs Bus Putra Sulung.-sumeks.co-
RADARTV – Kesaksian sukarelawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu, di lokasi kejadian saat Kereta Api (KA) Ekspres Rajabasa menabrak Bus Putra Sulung.
Anton, sukarelawan yang menjaga perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Pertanian, Desa Kota Baru, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ahad 21 April 2024, sekira pukul 13.00 WIB, menyatakan peristiwa berlangsung cepat dan dramatis.
Berdasarkan informasi, saat ini jumlah korban meninggal dunia (MD) ada empat penumpang Bus plat nopol BE 7037 FU dilaporkan meninggal dunia.
Sebaliknya, seluruh penumpang KA Ekspres rajabasa dikabarkan oleh manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang selamat.
Diketahui, Bus Putra Sulung jurusan Belitang – Jakarta mengangkut belasan penumpang termasuk sopir dan awak bus. Peristiwa ini bermula saat arus lalu lintas sepi. Bus melintas namun saat berada di tengah rel, tiba – tiba mesin mobil mati mendadak.
Sopir sempat berkali – kali menyalakan kembali mesin kendaraan namun tak berhasil. Padahal kondisi bus sangat sehat dan sudah diperiksa sebelum pemberangkatan.
Tiba – tiba KA Ekspres Rajabasa yang bertolak dari Stasiun Tanjung Karang Lampung menuju Sumatra Selatan tiba. Masinis sempat membunyikan semboyan 35. Namun tetap saja upaya menyalakan mesin bus tak berhasil.
Tabrakan tak terelakan. Lokomotif bernomor CC 201 83 40 itu menghajar bagian tengah bus warna biru. Bus terseret hingga 100 meter sebelum akhirnya kereta terhenti dengan sendirinya.
Anton saksi mata dalam peristiwa ini menuturkan sangat kaget atas kecelakaan hebat itu. Posisi pengatur palang pintu saat itu adalah Yoga, rekan Anton.
”Pas kejadian aku baru nyampai, dan markirkan motor, rencana mau duduk sebentar nonton YouTube," katanya.
Anton mendengar suara klakson Kereta Api dan lansung berteriak agar bus cepat maju. Dia juga menyaksikan beberapa penumpang yang lebih dulu panik berlari turun keluar bus.
"Karena sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Bahkan ada sekitar 5 penumpang yang terpental keluar dari bus," kisah Anton.
Dalam kondisi panik, Anton berteriak dan berlari membantu para penumpang yang terpental. "Ada dua orang yang kritis tadi, bahkan ada satu orang sudah ngorok Pak," kata Anton.
Hingga 90 menit pasca kejadian, Bus Putra Sulung masing terbentang di pelintasan KAI belum dievakuasi. Begitu juga KAI penumpang masih berada di lokasi kejadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: