Awas dan Waspada : Banyak Beredar Minyak Goreng Bersubsidi Palsu Merek MinyakKita
WASPADA : Masyarakat miskin di Indonesia harus beralih konsumsi MinyakKita karena banyak produk palsu beredar.-radar bogor-
RADARTV – Ambyar. Pemerintah dinilai gagal melindungi hak – hak konsumen masyarakat dari kalangan ekonomi bawah. Menyusul banyak beredarnya minyak goreng bersubsidi palsu dengan merek “MinyakKita”.
Peredaran minyak goreng palsu merebak ke se-antero nusantara. Termasuk di Provinsi Lampung pula. MinyakKita lebih mudah dipalsukan atau ditiru karena kemasan yang sengaja didesain relatif mudah untuk ditiru dan dipalsukan.
Adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang menginisiasi beredarnya minyak goreng subsidi ”MinyakKita” yang diluncurkan saat terjadi krisis minyak goreng nasional tahun 2022.
Total terdapat 45 perusahaan terdaftar sebagai produsen Minyak Kita atau minyak goreng curah kemasan yang dijual ke masyarakat dengan harga Rp 14.000 per liter. Minyak goreng tersebut diluncurkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Penggerebekan Pabrik MinyakKita Palsu
Penggerebekan pabrik Mintak Kita palsu dilakukan petugas gabungan dari TNI/Polri di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
”Kami mendapatkan laporan dari warga adanya aktivitas mencurigakan sebuah pabrik karena menimbulkan bising, tak pernah menyampaikan izin. Hasilnya, kami menemukan diduga produksi dan kemasan minyak goreng illegal,” kata Kapolsek Cileungsi Kata AKP Yohanes Ridhoi Sigiro.
Para pengkhianat bangsa ini menyuguhkan produk membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Mereka mengubah minyak bekas atau jelantah menjadi jernih. Melalui sebuah prosesing jelantah, kemudian dikemas, didistribusikan dan dijual dengan label Minyakita.
"Barang bukti sebanyak delapan ton beserta alat pembuatan minyak palsu," sambung Babinsa Desa Dayeuh Peltu Cecep.
Dari pengamatan jurnalis www.radartv.disway.id menunjukan kemasan MinyakKita palsu berbentuk botol bulat dengan tutup hijau ukuran 1 liter. Di lokasi ini terdapat mesin pengisian minyak goreng.
Aparat gabungan kali pertama menerima informasi dari warga sekitar merasa terganggu atas aktivitas pabrik. Masyarakat mengeluhkan pabrik mengeluarkan suara bising. Menerima laporan warga, aparat mendatangi pabrik tersebut. Kemudian, ditemukan kendaraan kontainer dan truk yang berisi batu karbon.
"Batu karbon atau anoda akan dipindahkan ke truk kontainer berasal dari Tanjung Priok, akan dikirim ke salah satu pabrik di Kendal, Jawa Tengah," ujarnya.
Saat hendak diklarifikasi, pihak keamanan pabrik sempat melarang memasuki gudang. Hal tersebut yang menimbulkan kecurigaan aparat yang mengecek lokasi.
"Kemudian berusaha masuk memeriksa bagian dalam gudang dan di temukan perlengkapan penyulingan dan penjernihan dari minyak goreng yang sudah terpakai (jelantah), hingga menjadi minyak goreng yang jernih," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: