Mengapa Kereta Babaranjang Kerap Berhenti Di Perlintasan Jalan Sultan Agung Bandar Lampung?

Mengapa Kereta Babaranjang Kerap Berhenti Di Perlintasan Jalan Sultan Agung Bandar Lampung?

KONTRA PRODUKTIV - Kereta api babaranjang kerap berhenti di Jalan Sultan Agung saat jam aktivitas padat di pagi hari.-Hendarto Setiawan-

RADARTV – Jarum jam pendek di lengan kiri Wati, sudah menunjukan angka 7, sedangkan jarum panjang menunjuk arah angka 2. Artinya sudah pukul 7.10 WIB saat, ASN ini terjebak di perlintasan kereta api Jalan Sultan Agung, Labuhanratu, Kota Bandar Lampung.

Sebenarnya, ibu yang mengenakan seragam coklat khaki ini sedang sangat buru – buru hendak mengantarkan dua anaknya, dan seorang keponakanya. Kebetulan hari Selasa,  28 November 2023 merupakan jadwal ujian akhir semester ganjil bagi siswa sekolah dasar.   

Saban pagi, sebelum menuju kantornya di salah satu organisasi perangkat daerah (OPD), perempuan berjilbab usia 37 tahun ini melakoni rutinitas mengantarkan anak dan seorang keponakanya. 

”Mau bagaimana lagi pak, kita harus benar – benar sabar,” ujarnya singkat.

Mengendari Honda Supra, Wati memboncong tiga anak. Satu di depan, dan dua di belakang. Perlintasan KA Jalan Sultan Agung merupakan jalan yang tak bisa dihindari. Karena rumahnya berada di sekitar pinggir rel jalan tak jauh dari perlintasan.

Dia sering terjebak kereta yang ”sengaja” berhenti di jam – jam aktivitas tinggi. Sudah sering pula dia bersabar dan mengalah dengan keadaan. Perempuan ini memilih sabar dan tak mau putar balik, seperti pengendara muda yang sat – set mengendarai sepeda motor. 

Dua anak dan seorang keponakanya sudah resah. Mereka tahu, tiba di sekolah pasti terlambat. Namun sang orang tua mencoba menenangkan mereka. 

”Kami usul, keretanya bisa berhenti jangan pas di perlintasan kereta api. Maju sedikit lah, atau jangan berhenti di saat jam – jam sibuk orang mau berangkat sekolah pagi hari. Di luar jam itu terserahlah,” tandasnya.

Kereta Berhenti = Tindakan Kontra Produktif?

Pernahkah kamu mengalami pengalaman tak mengenakan saat dalam perjalanan seperti dialami Wati? Ketika sedang terburu – buru hendak mengantar anak sekolah, berangkat kerja atau ada kepentingan lain, tiba – tiba perjalanan terganggu karena ada kereta api sedang berhenti di tengah perlintasan.

Bagi kamu yang kerap melintas jalur dua Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung, maka di jam – jam tertentu ada kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) berhenti di perlintasan. 

Biasanya kereta bergerak dari arah Stasiun Tarahan, Provinsi Lampung menuju Stasiun Muara Enim, Sumatra Selatan itu berhenti sekira 10 – 15 menit. Namun di momen tertentu pernah sampai 30 menit atau setengah jam. 

Pengendara yang taat peraturan lalu lintas biasanya dengan sabar menanti sampai kapan pun kereta api dengan 60 gerbong dengan panjang hampir 1 kilometer. Namun, tak jarang bagi pengendara yang inginnya buru – buru, biasanya mereka memilih putar balik.

Pengendara dari arah Jalan  ZA Pagar Alam biasanya putar balik dan menuju arah fly over depan pintu masuk Mal Boemi Kedaton (MBK) di Jalan Sultan Agung. Begitu dengan pengendara dari arah Way Halim, mereka akan putar balik dan naik fly over di depan Jalan Nusantara. Lantas mereka”sedikit” melawan arah, untuk menuju jalur normal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: