Disdikbud Lampung Terlalu Abai Atas Masalah Tawuran Pelajar Hingga Jatuh Korban

Disdikbud Lampung Terlalu Abai Atas Masalah Tawuran Pelajar Hingga Jatuh Korban

Polisi melakukan olah TKP tawuran di Jalan By Pass Soekarno-Hatta, Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandarlampung.-Satrio Ongko Wijoyo-

 

RADARTV – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung terlalu abai mengatasi masalah tawuran pelajar hingga menyebabkan jatuh korban meninggal dunia. Begitupun dengan sekolah dinilai gagal membina anak didiknya.

 

Disdikbud diduga melakukan pembiaran dan tak punya solusi jitu mengatasi masalah pelajar SMK dan SMA di Lampung. Seperti tawuran pelajar antar sekolah, hingga aksi genk motor yang mayoritas dilakukan oleh pelajar.

 

Sebelumnya diberitakan, GIZ - seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Bina Latih Karya (SMK) harus kehilangan nyawa, usai mengalami luka bacokan senjata tajam dalam tawuran, di Jalan Soekarno Hatta tak jauh dari Panti Asuhan Qoroba Mulya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Senin 30 Oktober 2023 malam. 

 

Informasi yang beredar luas, siswa SMK BLK terlibat tawuran dengan siswa gabungan SMK Negeri 2 dan SMK 2 Mei Bandar Lampung. Dua sekolah terakhir ini diduga kerap menjadi “biang kerok” penyebab tawuran.

 

Mereka merasa superioritas dan memiliki banyak musuh. Menganggap sekolah lain baik SMK atau SMA lemah dan menjadikan sebagai jajahan. Sejumlah catatan pemberitaan musuh kedua sekolah itu antara lain adalah SMKN 5 Bandarlampung.

 

Disdik Lampung Dinilai Abai

Salah satu penyebab maraknya tawuran antara lain adalah abainya Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Apalagi sang Kepala Dinas Sulfakar lebih memikirkan program kerja sebagai Plt. Bupati Mesuji. Dengan begini, dapat dikatakan konsentrasi sang kadis lebih dominan memikirkan program untuk warga Kabupaten Mesuji.

 

”Gimana mau mikirin masalah pendidikan. Kadisnya kan rangkap jabatan jadi Bupati Mesuji, otomatis pecahlah konsentrasi,” ujar salah satu penggiat pendidikan di Bandarlampung.

 

Jika ditarik benang merah, juga merupakan kegagalan Gubernur Lampung mendelegasikan jabatan Plt kepala daerah masih dirangkap oleh sejumlah kepala dinas.

 

”Pertanyaanya memang Pemprov gak punya atau kekurangan pejabat mumpuni, sampai-sampai jabatan harus dirangkap-rangkap?. Nah kalau begitu berarti gagal pula melakukan kaderisasi aparat pemerintahan,” sambungnya.  

 

Menariknya, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Lampung Zuraida Kherustika menyatakan tidak mengetahui adanya informasi tawuran hingga menyebabkan seorang pelajar meninggal dunia. Karena posisi beliau baru saja tiba usai dinas luar untuk kepentingan dinas.  “Belum dapat info," ujarnya singkat.

Sebaliknya, Kepala SMK BLK Bandar Lampung Nuryanto membenarkan jikalaus alah satu siswanya meninggal dunia mengenaskan menjadi korban tawuran pelajar di Rumah Sakit Imanuel.

 

"Betul ada anak kami meninggal dunia setelah dikeroyok. Dia ini siswa kelas 12 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)," kata Nuryanto.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra membenarkan informasi tawuran pelajar hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Benar, ada seorang pelajar meninggal dunia," ujar Kasatreskrim.

Pihaknya belum mengetahui persis kronologis tawuran atau pengroyokan dan masih menyelidiki kasus ini. "Masih kami selidiki, apakah karena tawuran atau pengeroyokan. Tim masih melakukan penyelidikan," terangnya.


Kendati begitu, Dennis memastikan akan segera menangkap para pelaku. Perbuatan baik tawuran atau pengroyokan dapat dijerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara 5 tahun 6 bulan penjara.

 

”Pelaku masih kami selidiki dan harus ditangkap. Tim Resmob dan Jatanras sedang bekerja, doakan pelaku segera ditangkap," kata Dennis. 


Pelajar Bawa Sajam dan Kayu

 

Saksi mata di lokasi, Bayu Angga Saputra warga Tanjung Bintang mengatakan, tawuran antar pelajar berlangsung dengan cepat. Kelompok pelajar datang menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam, kayu, dan batu.

 

Di gelapnya malam, tawuran pecah dan satu orang dibacok di bagian punggung hingga meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

 

"Tawuran pecah, satu pelajar terkapar karena dibacok di punggung dan meninggal dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukarame Kompol Warsito membenarkan adanya tawuran antar pelajar ini. Pihaknya sudah melakukan olah TKP serta petugas Inafis sudah mendatangi lokasi di Jalan By Pass Hatta.

 

"Korban luka parah di punggung, dan sekarang kami masih memeriksa saksi dan mendalami peristiwa itu", ungkap Warsito.

 

Polisi sudah menyita beberapa alat bukti, seperti bercak darah dilokasi, kayu, batu, dan tali pinggang yang berada di TKP.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: