Gubernur Rahmat Mirzani Djausal Ajak Pelaku Usaha Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah Melalui Coffee Morning
-Dok. Pemprov Lampung-
RADARTVNEWS.COM – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menginisiasi kegiatan Coffee Morning bersama pelaku usaha di Mahan Agung, Bandarlampung, Jumat (7/11/2025). Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog terbuka antara Pemerintah Provinsi Lampung dan dunia usaha untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Acara ini kami selenggarakan sebagai ruang dialog yang hangat dan terbuka untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha. Dunia usaha adalah lokomotif ekonomi daerah, dan birokrasi harus menjadi mesin pendorong di belakangnya,” ujar Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.
Gubernur Mirza menegaskan bahwa Pemprov Lampung kini fokus membenahi birokrasi agar lebih adaptif terhadap kebutuhan pelaku usaha. Reformasi birokrasi, katanya, menjadi fondasi penting bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang cepat dan berpihak pada kemajuan ekonomi daerah.
“Birokrasi harus paham kebutuhan dunia usaha, yaitu daya saing. Tugas kami memastikan Lampung memiliki daya saing yang kuat melalui regulasi, pelayanan, dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan,” tegas Gubernur Mirza.
Ia menjelaskan tiga fokus utama pembangunan ekonomi daerah, yakni peningkatan daya saing daerah dan dunia usaha, penguatan sumber daya manusia unggul, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat yang berkeadilan.
BACA JUGA:Gubernur Rahmat Mirzani Dorong Sinergi Pemerintah dan Media di Lampung
Secara ekonomi, Provinsi Lampung kini menempati posisi keempat tertinggi di Sumatera berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan nilai Rp483,88 triliun pada tahun 2024. Kontribusi terbesar berasal dari sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
Sektor pertanian menjadi penopang utama ekonomi Lampung dengan nilai mencapai Rp150 triliun. Komoditas unggulan di antaranya padi Rp19 triliun, jagung Rp15 triliun, ubi kayu Rp10 triliun, pisang Rp25 triliun, dan kopi Rp8,4 triliun.
Untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian, Pemprov Lampung juga menyiapkan sejumlah program prioritas, antara lain:
- Pembangunan dryer untuk menjaga kualitas hasil panen.
- Penguatan BUMDes produktif di ratusan desa.
- Pengembangan program #DesakuMaju untuk mendorong kemandirian ekonomi desa.
Pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,8 triliun hingga tahun 2029 untuk memperbaiki jalan yang difokuskan pada jalur distribusi hasil pertanian dari desa ke kota. Langkah ini diharapkan dapat memperlancar logistik dan meningkatkan nilai jual produk lokal.
Gubernur Mirza menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha. “Pembangunan tanpa keterlibatan pengusaha ibarat kopi tanpa gula, ada aroma, ada warna, tapi belum lengkap rasanya,” ucapnya.
BACA JUGA:Sinergi Pemerintah dan Akademisi Diperkuat, Gubernur Rahmat Mirzani Kukuhkan MPRD Lampung 2025-2030
Selain pertanian, sektor pariwisata juga menjadi perhatian. Gubernur Mirza berencana mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sekitar destinasi unggulan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja baru.
Ia juga memperkenalkan konsep bottom-up economy, yakni membangun kekuatan ekonomi dari desa sebagai fondasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi daerah di tengah tantangan global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
