BANNER HEADER DISWAY HD

Rendahnya Konsumsi Sayur, Ancaman Gizi dan Kesehatan Masyarakat Membayang

Rendahnya Konsumsi Sayur, Ancaman Gizi dan Kesehatan Masyarakat Membayang

gambar makan sayur-foto:Ist-

RADARTVNEWS.COM — Survei Konsumsi Makanan Penduduk oleh Badan Pangan Nasional pada tahun 2024 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi sayur di Indonesia hanya mencapai 52,1 kilogram per kapita per tahun. Angka tersebut setara sekitar 143 gram per hari, jauh di bawah rekomendasi minimal dari WHO yang menetapkan 250 gram sayur per hari.

Lebih lanjut, data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menyebut bahwa sebagian besar masyarakat hanya mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah sangat terbatas. Sebanyak 67,5% penduduk hanya menyantap 1–2 porsi sayur dan buah per hari dalam seminggu, sedangkan hanya 3,3% yang mencapai lebih dari 5 porsi**, dan 11,8% bahkan tidak mengonsumsinya sama sekali.

Kondisi ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat belum memenuhi standar gizi seimbang. WHO menekankan bahwa pergeseran tersebut menimbulkan risiko kekurangan serat, vitamin, dan mineral, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya sejumlah penyakit kronis seperti sembelit, diabetes, penyakit jantung, dan kanker usus besar.

Faktor penyebab rendahnya konsumsi sayuran meliputi maraknya pola makan instan, minimnya edukasi gizi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, serta keterbatasan akses terhadap sayuran segar, terutama di wilayah perkotaan maupun daerah dengan distribusi pangan yang kurang optimal. Selain itu, fluktuasi harga sayuran saat musim paceklik turut mengurangi keinginan konsumen untuk rutin membeli dan mengonsumsinya.

Pemerintah telah berupaya meningkatkan kesadaran dengan memperluas implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang mencakup edukasi pola makan seimbang di sekolah, fasilitas kesehatan, dan media massa. Selain itu, program kebun gizi di tingkat komunitas mulai digalakkan sebagai inisiatif untuk menyediakan bahan pangan sehat yang mudah diakses.

BACA JUGA:Makan Sayur Jadi Makin Keren! Resep Gado-gado Roll yang wajib Kamu Coba.

Jika tren konsumsi sayur tetap stagnan, proyeksi epidemiolog memperingatkan potensi meningkatnya beban gizi buruk dan penyakit tidak menular dalam 10–20 tahun ke depan. Dalam jangka panjang, pertumbuhan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan negara berpeluang terpengaruh negatif. Adaptasi konsumsi sayuran secara konsisten dan lebih luas dianggap sebagai langkah kritis untuk mencegah krisis kesehatan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: