Semangat di Malam Launching, Hujan Tak Surutkan Asa Sepakbola Lampung di Stadion Sumpah Pemuda

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Langit seolah ikut menumpahkan rasa haru, Stadion Sumpah Pemuda tak hanya menjadi saksi peluncuran tim, jersey, dan suporter Bhayangkara Presisi Lampung FC, tetapi juga menjadi panggung bagi hujan deras yang mengguyur tanpa ampun, Senin malam, 28 Juli 2025.

Pukul 19.40 WIB, acara baru saja dimulai ketika rintik pertama jatuh. Dalam hitungan menit, rintik berubah menjadi gerimis. Lalu berubah menjadi hujan deras yang membawa angin. Panggung megah, lampu sorot, dan musik yang menggema dari pengeras suara seolah tak mampu membendung kepanikan di tribun terbuka.

Penonton pun berhamburan, tamu undangan, termasuk kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota di Lampung, anggota DPRD, dan pejabat kepolisian dari berbagai penjuru negeri, tampak berusaha mencari tempat berlindung. 

Tribun utama di depan panggung yang awalnya menjadi pusat perhatian, berubah menjadi lautan jas hujan, payung, dan wajah-wajah yang kebasahan.

Namun di tengah kekacauan itu, muncul pemandangan yang tak kalah mengharukan—banyak di antara mereka tetap bertahan.

BACA JUGA:Arsenal Resmi Rekrut Viktor Gyökeres dari Sporting CP dengan Nilai Fantastis

BACA JUGA:Erick Thohir Minta Timnas Indonesia U-23 Kasih Keras Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025: Jangan Mereka Injak

Basah kuyup? Ya. Tapi langkah mereka tak surut. Mereka tetap berdiri, menatap panggung yang terus menyala di bawah guyuran hujan. Seolah ingin menunjukkan bahwa semangat mendukung tim kebanggaan Lampung tak akan runtuh hanya karena cuaca.

Di atas panggung, para pembawa acara yakni Marcel Dwianto, Chika Jesica, dan Bembi tetap berdiri tegak. Dengan suara yang harus bersaing dengan derasnya air hujan, mereka terus memandu acara. 

Senyum tak pernah benar-benar hilang dari wajah mereka, meski rambut dan pakaian mereka sudah tak bisa lagi dibedakan dengan air yang mengucur.

Acara malam itu memang istimewa. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dijadwalkan hadir untuk meresmikan Bhayangkara Presisi Lampung FC bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo. 

Momen yang seharusnya penuh sorak sorai, justru menjadi momen penuh solidaritas antara hujan, semangat, dan kecintaan pada sepak bola.

Bagi banyak orang yang hadir malam itu, mungkin mereka akan lupa warna jersey baru yang dikenalkan. Tapi mereka tak akan lupa rasa dingin yang menusuk, baju yang lepek, dan semangat yang tetap menyala meski langit menguji.

Karena malam itu, Lampung tak hanya mengenalkan tim barunya. Tapi juga memperlihatkan bahwa hujan sekalipun tak mampu membendung semangat sebuah kota untuk berdiri di belakang timnya. (*)

Sumber: