Dua Hari Terjebak Banjir, Ketua PKK Aceh Menginap di SPBU Seunuddon
--istimewa
RADARTVNEWS.COM - Banjir besar yang melanda Aceh Utara kembali memutus akses transportasi di sejumlah titik penting. Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, bersama rombongan yang sedang melakukan penyaluran bantuan, ikut terdampak hingga terpaksa bertahan di SPBU Panteu Breuh, Simpang Seunuddon, selama dua hari penuh.
Rombongan memulai perjalanan dari Banda Aceh pada Selasa (25/11) untuk meninjau dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Lhokseumawe, Lhoksukon, dan Julok. Namun saat hendak kembali ke Banda Aceh, kondisi di lapangan berubah drastis. Jalan nasional Banda Aceh–Medan di kawasan Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya, terendam hingga lebih dari dua meter. Ketinggian air tersebut membuat kendaraan tidak dapat melintas sehingga seluruh jalur tertutup total.
Tidak adanya akses alternatif membuat rombongan memilih bertahan di area SPBU yang posisinya lebih tinggi dibandingkan lokasi sekitarnya.
Selama dua hari berada di sana, mereka menghadapi keterbatasan logistik. Situasi warga sekitar juga tidak jauh berbeda, karena banjir berkepanjangan menyebabkan persediaan makanan dan kebutuhan dasar cepat menipis. Bantuan dari luar sulit tiba akibat terputusnya jalur darat.
BACA JUGA:Banjir Meluas, Medan Tetapkan Status Tanggap Darurat hingga 11 Desember
BACA JUGA:Banjir Meluas di Tiga Provinsi, DPR Mendesak Presiden Tetapkan sebagai Bencana Nasional
Pada hari Jumat (28/11), kondisi air mulai menurun sehingga memungkinkan kendaraan bertinggi besar untuk melintasi jalur yang sebelumnya tertutup.
Rombongan kemudian mendapatkan tumpangan sebuah truk tangki pengangkut CPO yang dapat menerobos genangan air. Dengan kendaraan tersebut, Marlina dan tim akhirnya berhasil keluar dari lokasi terisolasi dan melanjutkan perjalanan ke titik yang lebih aman.
Hingga saat ini, banjir di Aceh Utara masih menimbulkan dampak luas. Ribuan warga mengungsi, fasilitas umum terendam, dan sejumlah kecamatan masih mengalami kesulitan akses.
Tim penanganan bencana terus bekerja untuk mendistribusikan bantuan dan mengevakuasi warga yang paling terdampak, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
