BGN Luncurkan Layanan Aduan 24 Jam “SAGI 127” untuk Program MBG
Peluncuran call center SAGI 127--instagram.com/badangizinasional.ri
RADARTVNEWS.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan layanan SAGI 127 (Sentra Aduan Gizi Interaktif) sebagai kanal pengaduan dan konsultasi gizi seputar program Makan Bergizi Gratis (MBG). Layanan ini akan beroperasi selama 24 jam penuh, memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan untuk menyampaikan laporan dan masukan kapan saja.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat meresmikan SAGI 127 di Jakarta, menyampaikan bahwa kanal baru ini hadir guna memperkuat transparansi dan kontrol publik atas pelaksanaan MBG. “Anak-anak dan masyarakat bisa melapor soal menu, penyajian, atau keluhan lain terkait MBG melalui 127 operator kami,” ujarnya.
SAGI 127 bukan hanya menerima aduan, tetapi juga melayani konsultasi gizi. Menurut Dadan, dengan kanal ini, masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lengkap tentang standar gizi, menu bergizi, maupun praktik terbaik dalam penyajian makanan MBG.
Peluncuran layanan itu juga berbarengan dengan kampanye nasional yang digagas BGN: “Makan Bergizi, Hak Anak Indonesia”. Dalam sambutannya, Dadan menegaskan pentingnya partisipasi publik dalam pengawasan MBG agar program ini benar-benar menjangkau anak-anak yang membutuhkan dan berjalan sesuai standar.
Menurut BGN, kanal aduan ini akan dikelola oleh 127 petugas setiap hari selama 24 jam. Petugas-petugas ini bertugas untuk menerima laporan, memverifikasi data, dan menindaklanjuti masukan dari masyarakat. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan filosofi dari maskot dan nama “SAGI 127”: angka 127 dipilih karena mencerminkan jumlah petugas, sementara Sentra Aduan Gizi Interaktif menandakan keterbukaan dan keterlibatan publik.
BACA JUGA:Kepala BGN Sebut 48% Kasus Keracunan Pangan Nasional Terkait Program MBG
BACA JUGA:Danantara Danai Peternak Rp20 Triliun untuk Amankan Pasokan Ayam MBG
BGN menyebut bahwa sejak Januari 2025, program MBG telah memperluas jangkauannya secara signifikan. Ada lebih dari 15.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, dengan penerima manfaat lebih dari 44 juta anak. Namun, menurut Kepala BGN, masih sekitar 47 persen dari target nasional yang belum terlayani, sehingga layanan pengaduan ini sangat krusial.
Layanan ini juga ditujukan untuk menampung keluhan publik yang selama ini banyak muncul, terutama dari media sosial. Dadan menyatakan BGN menyadari masih banyak temuan di lapangan, seperti menu yang dinilai kurang bergizi atau distribusi yang tidak merata dan SAGI 127 menjadi sarana resmi agar keluhan dapat ditindaklanjuti dengan lebih sistematis.
Beberapa pihak mendukung peluncuran kanal ini sebagai langkah maju. Dengan adanya call center resmi, orang tua, guru, dan pengelola dapur MBG dapat menyampaikan keluhan secara langsung tanpa harus melalui media sosial atau saluran tidak resmi lainnya. Hal ini dinilai dapat meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas program.
Tetapi kritik juga muncul. Sebagian masyarakat mempertanyakan apakah BGN akan mampu menindaklanjuti semua laporan secara cepat dan transparan. Ada kekhawatiran bahwa aduan yang masuk bisa menumpuk dan tidak semua akan ditangani secara tuntas. Namun, BGN berjanji akan membuat mekanisme tindak lanjut yang jelas agar laporan masyarakat tidak sia-sia.
Dengan hadirnya SAGI 127, BGN berharap keterlibatan publik dalam program MBG menjadi lebih nyata dan sistem pengaduan semakin responsif. Layanan ini diharapkan bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam perbaikan gizi anak Indonesia, serta mendorong tercapainya program MBG yang lebih adil dan berkualitas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
