BANNER HEADER DISWAY HD

Pagar DPR Dipasangi Beton dan Dilumuri Oli, Berlawanan dengan Ucapan Puan

Pagar DPR Dipasangi Beton dan Dilumuri Oli, Berlawanan dengan Ucapan Puan

--

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Pagar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta, terlihat dijaga ketat sejak Minggu malam, 24 Agustus 2025, menjelang rencana aksi demonstrasi pada Senin, 25 Agustus 2025. Aparat kepolisian memasang barikade beton besar di sepanjang pintu masuk utama DPR. Tak hanya itu, permukaan beton serta pagar berkawat yang menutup gerbang juga dilumuri oli pekat sehingga tampak licin dan sulit ditembus. Kendaraan taktis seperti water cannon dan Barracuda pun turut disiagakan di lokasi.

Situasi ini menimbulkan kontras dengan pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang disampaikan dua hari sebelumnya, Sabtu, 23 Agustus 2025. Puan menegaskan bahwa “Pintu DPR akan selalu terbuka bagi rakyat” serta berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Menurutnya, mekanisme resmi melalui Badan Aspirasi Masyarakat juga tersedia untuk menampung keluhan publik, sehingga DPR seharusnya terbuka terhadap kritik dan suara rakyat.

Sejak pagi, massa aksi mulai berdatangan dan berkumpul di depan gerbang utama DPR. Mereka membawa poster bertuliskan “Bubarkan DPR beban negara” serta mengibarkan bendera Merah Putih dan simbol tengkorak ala serial One Piece. Orasi bergema lantang disertai nyanyian lagu-lagu perjuangan. Aksi ini digelar untuk memprotes berbagai kebijakan pemerintah dan DPR, salah satunya terkait wacana kenaikan tunjangan anggota dewan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.

Kehadiran massa membuat arus lalu lintas di sekitar kawasan Senayan dan Jalan Gatot Subroto terganggu. Jalan Gerbang Pemuda macet sepanjang hampir 500 meter karena kendaraan tertahan di tengah kerumunan. Aparat kepolisian terlihat melakukan pengalihan arus lalu lintas untuk mencegah penumpukan kendaraan yang lebih parah. Situasi jalan raya menjadi sorotan karena kemacetan terjadi berjam-jam hingga siang hari.

BACA JUGA:Fakta Seruan Demo 25 Agustus yang Ramai di Medsos, Jangan Asal Share

Total mencapai 1.145 personel aparat kepolisian dan petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR terlihat berjaga di beberapa titik. Belasan kendaraan Brimob terparkir di halaman depan gedung, sementara dua mobil water cannon ditempatkan tepat di belakang barikade beton. Penjagaan ketat juga dilakukan di Gerbang Pancasila atau pintu belakang DPR, di mana masyarakat umum tanpa akses dilarang masuk. Aparat pun melaksanakan apel persiapan menjelang puncak demonstrasi.

Seruan aksi 25 Agustus ini dipelopori oleh kelompok yang menamakan diri “Revolusi Rakyat Indonesia.” Mereka mengajak buruh, petani, mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya untuk turun ke jalan. Dalam narasinya, mereka menuntut pengusutan dugaan kasus korupsi keluarga mantan presiden Joko Widodo hingga pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka juga mendesak DPR agar menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah sesuai mandat konstitusi.

Namun, klaim seruan aksi tersebut dibantah oleh beberapa organisasi besar. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menegaskan tidak akan ikut serta karena isu dan penanggung jawab aksi dianggap tidak jelas. Hal serupa juga disampaikan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), yang memastikan kelompoknya tidak akan turun ke jalan pada 25 Agustus. Pernyataan ini semakin memunculkan pertanyaan mengenai siapa penggerak utama aksi besar-besaran tersebut.

Situasi di Senayan menunjukkan perbedaan mencolok antara pernyataan Puan yang menjanjikan keterbukaan dengan kondisi gerbang DPR yang justru tertutup rapat oleh beton dan oli. Kondisi ini masih menjadi sorotan publik hingga saat ini, dan masyarakat menunggu kelanjutan perkembangan serta sikap resmi DPR dalam menanggapi protes yang semakin meluas.

BACA JUGA:Di Tengah Efisiensi Anggaran, DPR Nikmati Tunjangan Rumah Rp50 Juta

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: