BANNER HEADER DISWAY HD

QRIS Kini Bisa Dipakai di Jepang dan Cina Kemudahan Transaksi Untuk Warga Indonesia

QRIS Kini Bisa Dipakai di Jepang dan Cina  Kemudahan Transaksi Untuk Warga Indonesia

--Freepik

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Bank Indonesia (BI) resmi mengumumkan perluasan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) hingga ke Jepang dan Cina, mulai tanggal 17 Agustus 2025. Ini menjadi langkah strategis dalam memperluas ekosistem pembayaran digital lintas negara dan tentunya menyasar kenyamanan warga Indonesia ketika berada di dua ekonomi besar Asia Timur tersebut.

Deputy Governor BI, Filianingsih Hendarta, menyampaikan bahwa tahap awal perwujudan proyek ini telah memasuki fase sandbox trial di Jepang sejak pertengahan Mei 2025, hasil kerja sama dengan otoritas sistem pembayaran Jepang. Sementara itu, untuk Cina, UnionPay International dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah menyepakati kerangka kerja teknis, bisnis, dan operasional untuk mendukung integrasi QRIS. Empat penyedia layanan switching nasional PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara telah bekerja sama dengan UnionPay dan siap melakukan pengembangan sistem serta uji coba.

 

Perluasan ini tidak muncul dalam semalam. Sebelumnya, QRIS telah diluncurkan secara lintas batas di sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Indonesia melakukan pilot project pada Agustus 2021 dengan Thailand, kemudian secara bertahap meluncurkan di Malaysia (2022 - 2023) dan Singapura (akhir 2023). Langkah ini memperlihatkan bahwa QRIS telah berkontribusi pada pencapaian integrasi digital ekonomi regional.

 

Implementasi QRIS secara luas bukan hanya soal teknologi tapi kemudahan nyata. Dengan QRIS, warga Indonesia tak perlu menukarkan mata uang sebelum belanja atau makan di Jepang dan Cina. Cukup memindai QR code, dan transaksi langsung terpotong dari saldo rupiah mereka. Hal ini tentu memperkecil risiko membawa uang tunai, meningkatkan efisiensi layanan, dan mendukung inklusi digital bagi pelaku UMKM.

BACA JUGA:Desakan Amerika Serikat Tutup QRIS, Indonesia Tegaskan Kemandirian Sistem Pembayaran

Di Bali sendiri, data terkini BI mencatat lebih dari 39 juta transaksi QRIS, dengan total transaksi senilai Rp 5,99 triliun, dilakukan oleh lebih dari 974 ribu merchant dan 1,1 juta pengguna selama Januari - April 2025. Juga, sebanyak 1,17 juta transaksi lintas negara berhasil difasilitasi QRIS dengan nilai mencapai Rp 288,4 miliar dalam periode yang sama.

 

Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Filianingsih Hendarta, tantangan utama dalam memperluas QRIS secara internasional adalah perbedaan struktur kelembagaan sistem pembayaran di tiap negara. Tidak semua negara menempatkan fungsi sistem pembayaran di bawah bank sentral seperti Indonesia. Karena itu, BI dan ASPI perlu memahami struktur otoritas, harmonisasi regulasi, dan penyelarasan infrastruktur sebelum melibatkan pelaku industri dan memulai fase sandbox.

 

Di balik tantangan struktural tersebut, penerapan QRIS lintas negara juga memiliki makna strategis yang lebih luas. Menurut analisis Xinhua News Agency, penggunaan QRIS lintas negara juga mencerminkan upaya Indonesia memperkuat kedaulatan sistem keuangan digital, sembari mereduksi ketergantungan pada infrastruktur pembayaran global seperti Visa atau Mastercard. Lonjakan volume transaksi QRIS yang mencapai rekor selama Q1 2025 juga mendukung agenda ini.

BACA JUGA:Pakai QRIS Perhitungan Biaya 0,3%, Potongan Rp 30 Pertransaksi Rp 10 Ribu

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: