Kenapa Kita Sering Mengantuk Setelah Makan? Ini Penjelasan yang Jarang Disadari

RADARTVNEWS.COM – Banyak orang mengalami hal yang sama setelah makan terutama makan siang mata tiba-tiba terasa berat, badan lemas, dan ingin tidur sejenak. Fenomena ini dikenal sebagai food coma atau dalam istilah medis disebut postprandial somnolence. Tapi kenapa tubuh bereaksi seperti itu?

Saat makan, tubuh bekerja keras untuk mencerna makanan. Proses ini membutuhkan energi, dan aliran darah pun lebih banyak dialihkan ke sistem pencernaan. Akibatnya, aliran darah ke otak sedikit berkurang sehingga membuat tubuh terasa lebih rileks dan mengantuk.

Selain itu, makanan yang tinggi karbohidrat seperti nasi, mie, roti, dan makanan manis dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin dua hormon yang membuat tubuh terasa tenang dan siap untuk istirahat. Inilah sebabnya makan siang berat sering membuat orang memilih rebahan dibanding kembali bekerja.

BACA JUGA:Kenapa Kita Suka Banget Mengintip Ramalan Zodiak? Ini Fakta Psikologi di Baliknya

Jenis makanan tertentu juga berperan dalam memicu rasa kantuk. Makanan berlemak, gorengan, atau porsi besar membutuhkan waktu cerna lebih lama. Proses ini membuat tubuh menurunkan aktivitas lain supaya fokus pada pencernaan, sehingga efek ngantuk makin kuat.

BACA JUGA:Kenapa Tawa Bisa Menular? Ini Penjelasan Uniknya dari Sisi Sains

Peneliti dari University of Manchester menyebut bahwa tubuh manusia memang dirancang memiliki “jam ngantuk” kedua pada siang hari, antara pukul 13.00–15.00. Jadi, jika selesai makan kamu langsung merasa lemas, itu bukan semata-mata malas memang ritme biologis tubuh bekerja begitu.

Meski normal, ada beberapa cara untuk mengurangi food coma. Salah satunya adalah makan dalam porsi yang lebih kecil namun sering, memilih makanan tinggi protein dan serat, serta menghindari minuman manis berlebihan. Jalan santai 5–10 menit setelah makan juga bisa membantu mempercepat proses pencernaan.

Mengantuk setelah makan bukan tanda tubuh bermasalah melainkan cara alami tubuh memproses energi. Memahami proses ini bisa membantu kita mengatur pola makan yang lebih sehat agar tetap produktif sepanjang hari.

Sumber: