BANNER HEADER DISWAY HD

Bagaimana Stres Kronis Merusak Tubuh Anda

Bagaimana Stres Kronis Merusak Tubuh Anda

Ilustrasi Kondisi Saat Stres-Foto : Pinterest-

Stres Bisa Menyerang Siapa Saja, Kapan Saja

Stres merupakan kondisi yang bisa dialami oleh siapa pun tanpa mengenal waktu. Penyebabnya pun sangat beragam, mulai dari tekanan di tempat kerja, masalah dengan pasangan atau keluarga, kesulitan finansial, hingga kejadian kecil seperti terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Karena itu, penting untuk bisa mengelola stres dengan baik, sebab stres yang dibiarkan tanpa kendali dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Saat mengalami stres, tubuh secara otomatis memberikan respons sebagai bentuk perlindungan. Respons ini bisa berupa reaksi mental, fisik, atau emosional. Reaksi seperti jantung berdebar, napas menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah meningkat merupakan hal yang umum terjadi sebagai bentuk respons tubuh terhadap ancaman.

Dampak Stres terhadap Tubuh

1. Sistem Pernapasan

Stres membuat pernapasan menjadi lebih cepat untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. Hal ini mungkin tidak terlalu berdampak pada orang sehat, tetapi bisa menjadi bahaya bagi penderita asma atau emfisema. Napas yang terlalu cepat juga bisa memicu serangan panik.

2. Sistem Pencernaan

Stres dapat memengaruhi pola makan, entah itu makan dalam jumlah sedikit atau justru berlebihan. Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan seperti heartburn, sakit perut, mual, refluks asam, hingga muntah. Selain itu, stres juga bisa mengganggu pergerakan usus, sehingga memicu sembelit atau diare.

3. Sistem Imun

Stres ringan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih aktif. Namun jika stres berlangsung lama, hormon kortisol yang dilepaskan tubuh justru menghambat pelepasan histamin dan memperlambat proses peradangan. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu.

4. Sistem Endokrin dan Saraf Pusat

Ketika stres, otak menginstruksikan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hal ini menyebabkan peningkatan denyut jantung, pernapasan lebih cepat, naiknya kadar gula darah, dan pelebaran pembuluh darah di lengan serta kaki.

BACA JUGA:Sering Stres dan Tertekan, Coba Gaya Hidup Slow Living

5. Sistem Kardiovaskular

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: