BANNER HEADER DISWAY HD

Langkah Nyata Pemprov Lampung di Hari Tani Nasional 2025, Bentuk Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Agraria

Langkah Nyata Pemprov Lampung di Hari Tani Nasional 2025, Bentuk Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Agraria

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Menemui Massa Aksi di Depan Kantor Pemprov Lampung saat Demo Hari Tani Nasional 2025 di Provinsi Lampung, Rabu (24/9)-Foto : Adpim Pemprov Lampung-

1. Penyelesaian konflik agraria di seluruh wilayah Lampung.

2. Pelaksanaan reforma agraria yang benar-benar berpihak pada rakyat.

BACA JUGA:Marak Keracunan MBG, Ini Langkah dan Solusi Bupati Bandung Barat

3. Kenaikan harga hasil panen agar petani memperoleh keuntungan yang layak.

4. Akses terhadap sarana produksi (saprodi) pertanian dengan harga yang terjangkau.

Pemerintah Bergerak, Ini Komitmen Pemprov Lampung

Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Gubernur Jihan Nurlela menyampaikan pesan langsung dari Gubernur Lampung yang turut memantau jalannya aksi. Pemerintah, kata Jihan, tidak menutup mata.

BACA JUGA:Viral! Seekor Harimau Terekam di Jalan Suoh Lampung Barat, Bikin Warga Panik

“Atas arahan Gubernur, Pemprov Lampung akan segera membentuk Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Agraria. Tim ini akan melibatkan unsur pemerintah provinsi, Badan Pertanahan Nasional (BPN), stakeholder terkait, dan tentu saja perwakilan masyarakat—termasuk petani,” ujar Jihan.

Ia menegaskan, langkah ini akan dilakukan dengan tetap berkoordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri dan kementerian terkait lainnya, agar sesuai dengan regulasi dan kewenangan yang ada.

“Kami ingin memastikan bahwa perjuangan rakyat untuk keadilan agraria bisa dijalankan bersama. Komitmen pemerintah jelas: mengawal aspirasi rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan petani Lampung,” tambahnya.

Lebih dari Sekadar Peringatan

Hari Tani Nasional 2025 di Lampung bukan sekadar seremoni. Ia menjadi tonggak penting dalam perjuangan panjang menuju reforma agraria sejati, peningkatan kesejahteraan petani, dan kedaulatan pangan.

Pemerintah hadir. Rakyat bersuara. Dan dialog terjalin. Semoga ini menjadi awal dari perubahan yang nyata bahwa hak atas tanah bukan hanya harapan, melainkan kenyataan yang harus diwujudkan bersama. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait