BANNER HEADER DISWAY HD

Opini : Srigala Berburu Rusa, Tikus Sibuk Mencari Utangan

Opini : Srigala Berburu Rusa, Tikus Sibuk Mencari Utangan

Ilustrasi --

Oleh: Syamsudin

“Bagus ya, sirkusnya, Paman!” seru Otong dengan mata berbinar.

“Iya, Tong. Badutnya juga lucu,” sahut Paman Kondang sambil tersenyum melihat keponakannya yang antusias.

Namun tiba-tiba Otong terdiam, lalu bertanya dengan nada penasaran,

“Tapi, Paman... kenapa ya di setiap pertunjukan sirkus, nggak pernah ada srigala yang tampil? Padahal singa, macan, sampai gajah aja bisa dilatih. Masa srigala nggak bisa?”

Paman Kondang menarik napas pelan.

“Begini, Tong. Srigala itu memang sama buasnya dengan singa dan macan. Tapi ada satu hal yang membedakan: harga diri,” ucapnya tenang.

“Srigala lebih memilih mati kelaparan di hutan daripada menjadi budak manusia. Ia bukan raja hutan, tapi ia tahu apa itu kehormatan. Sekarang, di dunia manusia, harga diri sering ditukar dengan jabatan dan uang. Tapi bagi srigala, kehormatan tetap nomor satu.” ujar paman Kondang

BACA JUGA:OPINI : Bangkai Tikus di Tengah Tumpukan Lidah Korporasi Birokrasi

Otong mengangguk pelan, mencoba mencerna kata-kata pamannya. Lalu ia berseru lagi,

“Tapi, Paman... tikus juga nggak pernah ikut sirkus, kan?”

Paman Kondang tertawa kecil. “Benar juga, Tong. Tapi alasannya beda. Tikus itu hewan yang rakus, nggak punya otak, dan cuma nurut sama rajanya. Lihat aja cara mereka kerja — nggak pernah sendirian, selalu berkerumun. Ladang jagung, padi, sampai pipa paralon dan sepatu pun mereka gigitin. Gayanya mirip oknum pejabat serakah yang nggak pernah kenyang.”

Otong terkekeh, tapi matanya berbinar penasaran.

“Tikus kan banyak, Paman. Ada tikus got, tikus sawah… ada yang lain lagi nggak?”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: