Urban Fish Farming, Solusi Pangan Cerdas untuk Warga Kota Bandarlampung
--sumber foto ilustrasi by Rayhan
Bandarlampung, RADARTVNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mulai menggencarkan program urban fish farming atau budidaya ikan perkotaan sebagai strategi cerdas untuk memperkuat ketahanan pangan warga, khususnya bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Kepala Dinas Perikanan Kota Bandarlampung, Ricardo BNW, mengatakan bahwa konsep urban fish farming sangat cocok diimplementasikan di lingkungan perkotaan yang terbatas lahan.
“Program ini sangat cocok untuk masyarakat kota, termasuk keluarga kurang mampu. Dengan memanfaatkan ember, kolam mini, atau wadah sederhana, warga sudah bisa membudidayakan ikan air tawar seperti lele dan nila di rumah mereka,” jelas Ricardo di Bandarlampung, Kamis (19/6).
Melalui program ini, kelompok masyarakat yang tergabung akan mendapat bantuan lengkap mulai dari ember, benih ikan, pakan, hingga pendampingan intensif oleh penyuluh perikanan dari awal hingga masa panen.
“Kami ingin menciptakan ketahanan ekonomi komunitas. Hasil panen nantinya tidak dijual, melainkan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ini menjadi solusi pangan dan solidaritas sosial dalam satu paket,” tambahnya.
BACA JUGA:BMBK Lampung Tindak Cepat Drainase Bermasalah, Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan
Program ini juga menyasar istri nelayan yang tidak terlibat langsung dalam aktivitas melaut. Dengan berperan dalam budidaya ikan di rumah, mereka tetap bisa berkontribusi terhadap ekonomi keluarga tanpa harus ke laut.
“Para suami tetap fokus di laut, sementara para ibu di rumah bisa produktif melalui urban fish farming. Ini bentuk pemberdayaan perempuan berbasis keluarga,” ujar Ricardo.
Untuk memastikan program berjalan efektif, sebanyak 11 penyuluh perikanan aktif diturunkan ke 20 titik lokasi urban fish farming di Kota Bandarlampung. Mereka bertugas membina, memantau, dan membantu warga dalam setiap tahapan, mulai dari pembentukan kelompok, pelatihan teknis, hingga pemanenan.
“Kami harap, setelah beberapa kali panen dan pendampingan, warga sudah mandiri dan mampu melanjutkan budidaya secara berkelanjutan. Target kami adalah kemandirian pangan keluarga berbasis lingkungan,” jelasnya.
Program ini pun disambut positif oleh warga. Selain mudah diaplikasikan, budidaya ikan dalam skala kecil ini juga dianggap mampu memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasar.
BACA JUGA:Kalapas Narkotika Dukung Penuh Program MBG, Siap Optimalkan Peran Dapur Lapas
Urban fish farming menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan lahan tidak menghalangi produktivitas masyarakat. Dengan sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan warga, Bandarlampung membuktikan bahwa kota juga bisa menjadi pusat produksi pangan mandiri yang adaptif dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
