8 Miliar Manusia di Dunia, 16 Miliar Ibu Jari, Tak Ada yang Benar-Benar Sama

Jumat 05-12-2025,13:59 WIB
Reporter : MG - Alkhansa Rizky A
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM - Di tengah populasi dunia yang kini telah melampaui 8 miliar jiwa, terdapat satu fakta ilmiah yang terus memukau para peneliti hingga hari ini. Setiap manusia memiliki pola sidik jari yang benar-benar unik.

BACA JUGA:Kebaya Resmi Diakui Dunia: Sertifikat WBTb UNESCO Diserahkan Bersama Reog dan Kolintang

Dengan jumlah ibu jari yang mencapai sekitar 16 miliar di seluruh dunia, tidak ada satu pun sidik jari yang identik, bahkan pada anak kembar identik sekalipun.

Sidik jari merupakan pola garis, lekukan, dan titik yang terbentuk pada ujung jari manusia. Pola ini mulai terbentuk sejak janin berusia sekitar 10 hingga 16 minggu di dalam kandungan dan dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik serta tekanan lingkungan di dalam rahim.

Proses pembentukannya sangat kompleks, melibatkan aliran cairan ketuban, posisi janin, hingga pertumbuhan jaringan kulit, sehingga mustahil dua sidik jari tercipta dengan susunan yang benar-benar sama.

Ilmu yang mempelajari sidik jari dikenal dengan istilah daktilloskopi. Sejak lebih dari satu abad lalu, para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa sidik jari bersifat permanen dan tidak berubah sepanjang hidup manusia, kecuali mengalami kerusakan akibat luka berat. Inilah yang menjadikan sidik jari sebagai salah satu penanda identitas biologis paling akurat.

Para ahli forensik menyebut sidik jari sebagai “signature of individuality” atau tanda tangan keunikan manusia. Setiap lekukan dan garis memiliki karakter tersendiri yang tidak bisa ditiru sepenuhnya oleh manusia lain.

Bahkan pada anak kembar identik, yang secara genetik memiliki DNA yang hampir sama, tetap ditemukan perbedaan jelas pada pola sidik jarinya.

Keunikan ini kemudian dimanfaatkan secara luas dalam berbagai bidang. Dalam dunia kriminalistik, sidik jari menjadi alat identifikasi utama untuk mengungkap pelaku kejahatan. Setiap sidik jari yang tertinggal di tempat kejadian perkara dapat dicocokkan dengan basis data kepolisian untuk menemukan identitas pemiliknya.

Di era digital, fungsi sidik jari semakin berkembang. Kini, sidik jari digunakan sebagai sistem keamanan biometrik pada ponsel pintar, laptop, hingga sistem perbankan.

Data sidik jari juga dipakai untuk verifikasi identitas pada pembuatan KTP elektronik, paspor, hingga akses layanan publik di berbagai negara.

Keunggulan sidik jari terletak pada tingkat keakuratannya yang sangat tinggi. Kemungkinan dua orang memiliki sidik jari yang benar-benar sama secara statistik disebut sangat mendekati nol.

Oleh karena itu, identifikasi biometrik berbasis sidik jari dianggap jauh lebih aman dibandingkan penggunaan kartu identitas atau kata sandi biasa yang masih bisa dipalsukan.

Di balik fungsinya yang vital dalam aspek keamanan, sidik jari juga menjadi pengingat akan keunikan setiap manusia. Tidak peduli seberapa banyak manusia yang hidup di bumi ini, setiap individu tetap memiliki ciri khas yang tidak dimiliki orang lain.

Unggahan yang viral ini sekaligus menjadi refleksi bahwa manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing, tidak hanya dari wajah, suara, atau kepribadian, tetapi hingga pada detail terkecil di ujung jari.

Kategori :