SLEMAN, RADARTVNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api kawasan Prambanan, Sleman, pada Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 10.34 WIB. Kereta Api (KA) Bangunkarta jurusan Jombang–Pasar Senen menabrak satu mobil minibus dan dua sepeda motor yang melintas di perlintasan tersebut. Insiden tragis ini menewaskan tiga orang pengendara motor dan menyebabkan beberapa korban lainnya mengalami luka-luka serius.
Kapolsek Prambanan Kompol Dede Setiyarto mengonfirmasi, total korban dalam kecelakaan ini berjumlah tujuh orang. Tiga korban meninggal dunia di tempat kejadian, sementara empat lainnya dirawat di rumah sakit. “Korban meninggal adalah tiga pengendara motor. Untuk korban luka-luka masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara dan RSI Jogjakarta,” jelasnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun menyebutkan identitas korban meninggal masing-masing berinisial GJAG, S, dan K. Korban luka-luka yakni OENS, NSA, SA, KMP, MA, serta EAS yang merupakan anak-anak berusia dua tahun, dua bulan, dan satu tahun tujuh bulan. “Keempat korban dari mobil merah saat ini dirawat intensif di rumah sakit,” ujarnya.
Kecelakaan ini juga mengakibatkan kerusakan berat pada tiga kendaraan, yakni satu mobil Toyota Sienta, satu sepeda motor Honda Vario, dan satu Honda Scoopy. Ketiga kendaraan tersebut terlihat ringsek parah akibat benturan keras dengan KA Bangunkarta. Polisi telah mengevakuasi seluruh kendaraan dari lokasi kejadian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut keterangan saksi mata bernama Yesi (26), perlintasan kereta di sisi selatan diduga mengalami gangguan teknis karena palang pintunya tidak tertutup saat kereta melintas. “Dari arah timur kereta sudah bunyi klakson terus, tapi palang sisi barat masih terbuka. Sirine juga nggak bunyi,” ungkapnya di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Ia menambahkan, kondisi lalu lintas di sekitar perlintasan saat itu cukup padat, dan banyak pengendara yang tidak menyadari bahwa kereta sudah mendekat. “Masih banyak kendaraan lewat. Pengendara motor di belakang mobil juga kayak nggak ngeh kalau kereta sudah mau datang,” tuturnya.
Saksi lain mengatakan, sebelum kejadian sempat ada sebuah truk yang menabrak palang pintu perlintasan hingga patah. Akibatnya, sistem pengaman tidak berfungsi maksimal. “Satu palang di sebelah selatan memang sudah patah karena ditabrak truk yang berusaha menyeberang lebih dulu,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Video amatir berdurasi 26 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik sebelum kecelakaan. Dalam rekaman itu, tampak beberapa kendaraan masih mencoba melintas meski kereta sudah mendekat dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, KA Bangunkarta menabrak mobil dan dua motor hingga terseret beberapa meter.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut. “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung seluruh proses penanganan korban,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Feni menjelaskan, seluruh penumpang dan awak KA 161 Bangunkarta dalam kondisi selamat. Kereta sempat berhenti sejenak untuk proses evakuasi, kemudian melanjutkan perjalanan setelah situasi dinyatakan aman. “Masinis telah membunyikan klakson sebanyak 35 kali, namun jarak yang sudah terlalu dekat membuat kecelakaan tidak bisa dihindari,” tambahnya.
BACA JUGA:Portugal Berduka, Kecelakaan Kereta Gantung Gloria Renggut 15 Nyawa
Pihak PT KAI saat ini bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal mengarah pada kerusakan palang pintu perlintasan yang tidak menutup sempurna. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan penyebab teknis dan mencegah kejadian serupa,” ujar Feni.
Kapolsek Prambanan menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV serta potongan kendaraan yang rusak. “Kami masih dalami apakah kecelakaan ini murni akibat gangguan teknis atau ada faktor kelalaian manusia,” ungkap Dede.
PT KAI juga menyatakan kesiapannya menanggung seluruh biaya pengobatan korban dan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kami turut prihatin atas kejadian ini dan berharap masyarakat selalu waspada serta mematuhi rambu di perlintasan sebidang,” pungkas Feni.