BANNER HEADER DISWAY HD

KAI Tinjau Usulan KRL Beroperasi 24 Jam, Tantangan Perawatan Jadi Pertimbangan

KAI Tinjau Usulan KRL Beroperasi 24 Jam, Tantangan Perawatan Jadi Pertimbangan

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah meninjau wacana pengoperasian KRL Jabodetabek selama 24 jam. Usulan ini muncul seiring fenomena penumpang yang menginap di stasiun akibat ketinggalan Kereta terakhir, terutama di Stasiun Cikarang.  

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menegaskan bahwa wacana tersebut masih berada pada tahap kajian dan belum siap dijalankan dalam waktu dekat. Menurutnya, meskipun operasional 24 jam menguntungkan penumpang, ada sejumlah hal teknis yang harus diperhatikan, termasuk pemeliharaan sarana dan prasarana.  

Bobby menjelaskan, perpanjangan jam operasional KRL bukan hanya soal memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, tapi juga terkait waktu untuk melakukan perawatan rutin. "Kalau aliran listriknya 24 jam, kapan kita ngecek kabelnya? Kan gitu," ujarnya, menyoroti pentingnya pemeriksaan sistem kelistrikan yang mendukung perjalanan kereta.  

KAI menekankan bahwa aspek keselamatan menjadi prioritas utama. Bobby mencontohkan insiden layangan yang menyangkut jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, yang membuat perjalanan kereta berhenti, sebagai contoh risiko yang bisa muncul pada jaringan KRL yang jauh lebih luas.  

Selain faktor keselamatan, KAI juga mempertimbangkan kenyamanan penumpang dan kelancaran operasional. Ketiga aspek ini menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan perpanjangan jam layanan. Bobby menegaskan keputusan operasional tidak bisa diambil hanya berdasarkan tingginya permintaan penumpang.

BACA JUGA:KRL Kerap Penuh di Jam Sibuk, Pemerintah Minta Penambahan Gerbong  

Menurut KAI, operasional 24 jam akan sangat membantu penumpang yang sering tertinggal kereta terakhir, sehingga mengurangi kebutuhan mereka untuk menginap di stasiun. Namun, tantangan teknis, seperti perawatan rutin dan pemeriksaan kabel, tetap menjadi kendala utama yang harus diatasi.  

Saat ini, wacana KRL 24 jam masih dikaji secara mendalam bersama Kementerian Perhubungan. Bobby menyatakan koordinasi dengan pihak Kemenhub terus dilakukan untuk menilai kelayakan dan risiko implementasi layanan penuh waktu.  

Bobby menambahkan, evaluasi akan mencakup lamanya waktu perawatan, prosedur pemeriksaan sistem elektrifikasi, serta mitigasi gangguan operasional agar keselamatan tetap terjaga. Semua pertimbangan ini menjadi faktor penting sebelum keputusan diambil.  

Fenomena penumpang yang menginap di stasiun menjadi salah satu pemicu munculnya wacana KRL beroperasi 24 jam. KAI melihat hal ini sebagai masukan untuk meningkatkan layanan, meski masih harus seimbang dengan aspek teknis dan keselamatan.  

Selain itu, KAI menekankan pentingnya perencanaan matang terkait jadwal operasional, agar tidak mengganggu proses pemeliharaan rutin yang diperlukan setiap hari untuk menjaga performa KRL.

BACA JUGA:Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 : KRL Jabodetabek Sempat Terhenti, Kini Beroperasi Kembali  

KAI menegaskan bahwa hingga saat ini, layanan KRL tetap mengikuti jadwal operasional yang berlaku. Keputusan mengenai pengoperasian 24 jam akan diumumkan setelah kajian menyeluruh dan koordinasi dengan semua pihak terkait.  

Bobby menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama, di samping kenyamanan dan kelancaran perjalanan penumpang. Semua aspek teknis diperhitungkan matang sebelum keputusan operasional dibuat.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: