KISAH 2 NELAYAN LAMPUNG : Selamat Usai 5 Hari Terombang Ambing Di Laut Lepas

Senin 30-08-2021,15:23 WIB
Reporter : redaksirltv
Editor : redaksirltv

RADARTVNEWS.COM : Proses evakuasi dua nelayan asal Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung berjalan menegangkan. Dari atas kapal motor pencari ikan, seorang nelayan bersama seutas tali dengan ujung terikat ban ukuran besar dilemparkan ke arah Beni Irawan dan Rediansyah. Keduanya tersenyum lebar, dari atas kapal motor belasan nelayan memberi semangat agar mereka segera menggapai ban. Beni dan Redi adalah kakak beradik, nelayan asal Pekon Kota Jawa, Kecamatan Bengkunat. Sudah lima hari, keduanya dinyatakan hilang saat melaut pada 20 Agustus 2021, malam. Bersama perahu khas warna biru muda, bertuliskan Bangau Putih dengan cadik atau penyeimbang bambu di kanan kirinya itu keduanya bertahan untuk hidup selama lima hari. Badan perahu sudah terbenam air laut, namun masih bisa bertahan karena ada cadik bambu yang menahan agar perahu tak seutuhnya tenggelam. Selama lima hari itupula, keduanya melanglang buana diluasnya samudra. Perahu sudah tidak bisa dikendalikan. Waktu seperti berhenti berputar. Lima hari dilalui dengan berdoa kepada Allah dan saling menguatkan. Pergantian waktu, pagi, siang, dan malam diwarnai gelombang tinggi, badai, hujan dan sengatan matahari dilewati dengan bertahan di batang bambu di atas perahu. Nyaris tidak ada makanan yang bisa disantap, karena pebekalan karam saat perahu dihantam gelombang tinggi di laut Bengkunat. Nasib baik masih menyelimuti Beni Irawan dan Rediansyah. Nyawa kedua nelayan asal Pekon Kota Jawa, Kabupaten Pesisr Barat ini masih dilindungi Allah Subhanawata'ala. Pada hari kelima atau Rabu 25 Agustus 2021, keduanya terpantau dari KM Cincin asal Muara Baru, Jakarta Utara. Awak kapal tahu ada nelayan tradisional yang harus diselamatkan. Seperti ada mukjizat dari Sang Pencipta. Rasa putus asa berubah menjadi kegembiraan. Bayang bayang kematian sontak berbalik menjadi harapan besar. Proses peyelamatan berlangsung cukup menegangkan. KM mencoba mendekat, namun gelombang cukup tinggi. Setelah dipastikan dalam jangkauan aman. Baru awak kapal melempar pelampung berbahan ban dalam, dengan ujung yang diikatkan ke seutas tali. Tenaga yang terkuras seperti kembali mendapat kekuatan kedua. Digapainya ban, lantas ditarik menuju kapal. Tangis harus pecah, saat keduanya berhasil menggapai buritan kapal. Kisah ini bermula saat, keduanya pada Jumat, 20 Agustus 2021 berlayar mencari ikan di perairan Bengkunat, Pesisir Barat, Lampung. (tim/ coy)

Tags :
Kategori :

Terkait