Kebiasaan Pagi di Italia Warga Hanya Minum Kopi dan Makan Manis untuk Memulai Hari

RADARTVNEWS.COM – Setiap negara memiliki cara berbeda untuk memulai pagi, tetapi Italia punya kebiasaan unik yang sering membuat wisatawan bingung. Di negara ini, sarapan bukanlah momen makan berat seperti di banyak negara lain. Sebaliknya, warga Italia justru memulai hari hanya dengan kopi dan camilan manis.

Di hampir seluruh kota, mulai dari Roma hingga Milano, kafe-kafe akan dipenuhi warga yang berdiri di bar sambil menyeruput cappuccino atau espresso. Mereka biasanya memesan cornetto, yaitu roti mirip croissant dengan isian cokelat, krim, atau selai. Menariknya, makan sambil berdiri dianggap sangat biasa bahkan lebih efisien dan cepat bagi orang-orang yang hendak berangkat kerja.

Bagi warga lokal, sarapan manis ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi bagian dari budaya. Mereka percaya pagi hari adalah waktu untuk memberi “energi ringan” untuk tubuh. Banyak yang beranggapan sarapan berat justru membuat tubuh terasa lambat dan mengantuk. Karena itu, kopi dan pastry sudah dianggap cukup untuk memulai hari.

BACA JUGA:Kebiasaan Aneh di Korea Selatan Warga Percaya Tidur dengan Kipas Menyala Bisa Sebabkan Kematian

Kebiasaan ini berbeda jauh dari budaya sarapan di banyak negara, termasuk Indonesia, yang biasa mengonsumsi makanan berat seperti nasi uduk, lontong, atau mie ayam di pagi hari. Di Italia, makan berat seperti pasta atau hidangan daging baru dimulai pada waktu makan siang.

Namun, ada aturan yang cukup ketat dalam budaya kopi Italia: cappuccino, latte, dan minuman kopi susu lainnya hanya diminum pada pagi hari. Jika dipesan setelah makan siang atau malam, orang lokal biasanya akan terkejut atau bahkan menatap heran. Mereka percaya susu dapat mengganggu pencernaan setelah makan berat, sehingga dilarang diminum di malam hari.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Softlens untuk Pemula Cara Pakai yang Aman dan Nyaman

Tradisi sarapan ringan ini menjadi bagian dari gaya hidup khas Italia yang menekankan kesederhanaan dan keseimbangan. Meski terlihat simpel, kebiasaan tersebut telah menjadi identitas kuat dan terus dipertahankan dari generasi ke generasi. Wisatawan yang mencoba ikut serta biasanya merasakan pengalaman baru yang berbeda dari rutinitas sarapan mereka di rumah.

 

 

Sumber: