BANNER HEADER DISWAY HD

PLN Minta Maaf Atas Belum Pulihnya Listrik di Aceh Pascabencana

PLN Minta Maaf Atas Belum Pulihnya Listrik di Aceh Pascabencana

-Dok. PLN-

RADARTVNEWS.COM – PT PLN (Persero) menyampaikan permintaan maaf atas belum pulihnya pasokan listrik di Aceh setelah wilayah tersebut dilanda banjir dan longsor. Permohonan maaf itu disampaikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat koordinasi secara daring bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa (9/12), sebagaimana tercantum dalam press release PLN No. 305.PR/STH.01.05/XII/2025.

Pada penjelasannya, Darmawan mengungkapkan bahwa gangguan besar pada infrastruktur kelistrikan menjadi penyebab pemulihan berjalan lambat. PLN disebut telah mengerahkan personel teknis, namun kondisi lapangan pascabencana membuat proses penormalan tidak dapat berlangsung cepat.

Sebelumnya pada Minggu (7/12) saat berada di Bireuen, Darmawan melaporkan kepada Menteri ESDM serta Presiden bahwa listrik Aceh ditargetkan menyala 93 persen pada malam hari. Perkiraan itu belum dapat tercapai karena kerusakan sistem dan akses menuju titik gangguan sulit dijangkau.

Ia menuturkan banjir bandang serta longsor memicu kerusakan pada jalur transmisi utama sehingga suplai dari pembangkit tidak dapat mengalir normal. Situasi ini memaksa PLN mengatur distribusi secara bertahap untuk menjaga kestabilan pasokan.

Kerusakan terbesar ditemukan pada jaringan transmisi Bireuen–Arun, di mana enam tower roboh akibat terjangan banjir. Arus sungai yang melebar memperparah kondisi sehingga alat berat tidak mudah mencapai lokasi perbaikan.

BACA JUGA:PLN Umumkan Pemulihan Kelistrikan Selesai 100 Persen Pascabencana di Sumut

Gangguan tersebut berdampak pada penyaluran daya dari pembangkit Arun ke Banda Aceh, menyebabkan sebagian wilayah masih mengalami pemadaman bergilir. PLN kemudian melakukan sinkronisasi sistem untuk menormalkan suplai secara bertahap.

Pada 8 Desember 2025, aliran listrik mulai kembali menjangkau wilayah Bireuen, Takengon, dan Samalanga setelah PLTMG Arun berhasil menyalurkan pasokan ke Gardu Induk. Upaya memperluas jaringan ke Sigli dan Banda Aceh masih tertunda karena kendala teknis di lapangan.

Material perbaikan tower dengan total berat 35 ton terpaksa diterbangkan menggunakan helikopter karena jalur darat terputus. Darmawan menyebut metode itu menjadi opsi terbaik agar pengerjaan tidak menunggu akses darat pulih.

PLN menyampaikan bahwa keamanan sistem menjadi prioritas agar perluasan sinkronisasi tidak menimbulkan gangguan lanjutan. Seluruh pekerjaan dilakukan bertahap demi menjaga kestabilan jaringan yang masih rentan.

Empat kabupaten yang sempat gelap total kini kembali mendapatkan suplai listrik, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, serta Gayo Lues. Meskipun demikian, desa-desa dengan jaringan tegangan rendah belum sepenuhnya pulih.

BACA JUGA:Airbus A400 TNI AU Bawa 24 Ton Bantuan untuk Aceh

Kendala lain terjadi pada jalur transmisi Langsa–Pangkalan Brandan setelah lima tower dilaporkan roboh. Kerusakan ini memutus konektivitas Aceh dengan Sistem Besar Sumatera sehingga proses sinkronisasi tidak dapat dilakukan menyeluruh.

Hasil asesmen teknis memperkirakan perbaikan lima tower tersebut membutuhkan waktu maksimal sepuluh hari sebelum sistem dapat kembali tersambung aman ke jalur backbone Sumatera. Kekurangan pasokan sekitar 40 MW membuat pemadaman bergilir masih berlangsung di Banda Aceh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: