BANNER HEADER DISWAY HD

Ujian Semester di Aceh Barat Ditunda Usai 32 SD Rusak Diterjang Banjir

Ujian Semester di Aceh Barat Ditunda Usai 32 SD Rusak Diterjang Banjir

Banjir di Provinsi Aceh--Dok. BNBP Aceh

RADARTVNEWS.COM - Bencana banjir bandang dan banjir luapan kembali memukul sektor pendidikan di Kabupaten Aceh Barat. Sebanyak 32 Sekolah Dasar (SD) dilaporkan terdampak parah, terendam air setinggi lebih dari satu meter dan dipenuhi lumpur. Akibat kondisi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester ganjil bagi ribuan siswa yang seharusnya dimulai pada Senin, 1 Desember 2025.

Banjir Aceh Barat dipicu curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan sungai secara cepat, bahkan menimbulkan banjir bandang di beberapa titik. Dampak bencana alam ini meluas di setidaknya 10 kecamatan, tidak hanya merendam pemukiman warga tetapi juga merusak infrastruktur vital pendidikan. Pemerintah daerah masih terus berupaya mendata total kerugian, namun dipastikan sektor pendidikan telah mengalami kerugian yang sangat signifikan dan memerlukan penanganan segera untuk memulihkan proses belajar mengajar yang lumpuh total.

Dari total 32 SD yang terdampak, dua sekolah mengalami kerusakan paling kritis dan dikonfirmasi hancur total akibat terseret derasnya arus sungai. Sekolah yang mengalami nasib tragis tersebut adalah SDN Alue Lhok dan SD Sikundo, keduanya berlokasi di Kecamatan Pante Ceureumen, yang menjadi wilayah terparah. Bangunan fisik dan lahan sekolah di lokasi ini hampir tidak bersisa, tergerus habis oleh kuatnya aliran air bah.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat, Husensah, menyatakan keputusan meliburkan 32 sekolah tersebut adalah langkah yang tak terhindarkan. "Sampai saat ini, lokasi sekolah yang terendam banjir masih dalam proses pembersihan oleh pemerintah daerah. Aktivitas belum bisa dilaksanakan karena masih dipenuhi material lumpur dan puing-puing," jelas Husensah. Ia menegaskan bahwa keselamatan siswa dan guru menjadi fokus utama sebelum mereka diizinkan kembali ke lingkungan sekolah.

Penundaan ujian semester merupakan konsekuensi langsung dari kerusakan infrastruktur, mengingat jadwal semula adalah hari ini, 1 Desember. Dinas Pendidikan telah menetapkan jadwal pengganti agar siswa dan orang tua memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri. "Jadwal ujian akan kita geser ke hari Kamis, 4 Desember 2025," tambah Husensah. Pihaknya berharap waktu tiga hari ke depan dapat dimaksimalkan untuk upaya pembersihan massal.

BACA JUGA:Banjir Bandang Landa Aceh & Sumatera, Ribuan Rumah Terendam, Kendaraan Terbawa Arus, dan Akses Warga Terputus

BACA JUGA:Pemerintah Soroti Dugaan Illegal Logging di Tengah Banjir Besar Aceh–Sumut

Kerugian material di puluhan sekolah ini mencakup seluruh inventaris penting di dalam kelas. Banjir setinggi lebih dari satu meter telah merusak meja, kursi, papan tulis, buku-buku pelajaran, alat peraga, hingga perangkat elektronik sekolah. Pembersihan lumpur tebal dan memindahkan barang yang tersisa menjadi tantangan logistik yang sangat besar bagi guru, relawan, dan aparat desa setempat.

Khusus bagi siswa dari dua sekolah yang hancur total, Dinas Pendidikan berupaya mencari solusi cepat untuk memastikan mereka tetap dapat mengikuti ujian. Para siswa tersebut rencananya akan dipindahkan sementara ke lokasi sekolah lain yang aman dan layak untuk pelaksanaan ujian dan kegiatan belajar mengajar darurat. Opsi pendirian tenda-tenda belajar darurat juga sedang dikaji untuk mencegah hilangnya waktu belajar terlalu lama.

Menanggapi dampak masif ini, Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat meningkatkan koordinasi intensif. Tim khusus dari Dinas Pendidikan Provinsi telah diterjunkan ke lokasi untuk mendata kerusakan secara akurat. Langkah ini penting untuk mempercepat perencanaan bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah pusat dan kementerian terkait.

Selain kerusakan sekolah, banjir juga dilaporkan merendam banyak rumah guru dan siswa di berbagai kecamatan. Kondisi trauma dan kerugian pribadi ini menambah kesulitan bagi para tenaga pengajar dan pelajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian. Situasi ini menuntut perhatian ekstra pada kondisi psikologis anak-anak di tengah upaya pemulihan pasca-bencana.

Penundaan ujian semester ini adalah pengingat pahit tentang perlunya ketahanan infrastruktur pendidikan terhadap bencana alam. Pihak berwenang dan masyarakat sipil didesak bekerja sama secara maksimal dalam waktu singkat. Tujuannya satu: memastikan pendidikan bagi ribuan generasi muda di Aceh Barat dapat dilanjutkan, dan ujian semester terlaksana sesuai jadwal baru demi masa depan mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: