BANNER HEADER DISWAY HD

Air Bah Bawa Bukti, Ribuan Kayu Gelondongan 'Serbu' Pantai Padang Usai Banjir

Air Bah Bawa Bukti, Ribuan Kayu Gelondongan 'Serbu' Pantai Padang Usai Banjir

Ribuan gelondongan kayu penhi Pantai Padang--Instagram/sarumpunstudio

RADARTVNEWS.COM - Bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat beberapa hari terakhir menyisakan pemandangan yang memilukan di Pantai Padang. Ribuan kayu gelondongan dan material sisa hutan kini memenuhi kawasan bibir pantai dan muara Sungai Batang Arau, menghadirkan bukti fisik yang nyata dan mengerikan dari deforestasi masif yang melanda Indonesia selama dua dekade terakhir.

Peristiwa ini menjadi korelasi yang tidak terhindarkan dengan laporan terbaru dari Global Forest Watch (GFW), yang menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan sedikitnya 10.5 juta hingga 11 juta hektare hutan primer tropis antara tahun 2002 hingga 2024. Angka kerugian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kehilangan hutan tertinggi di dunia.

Kondisi Pantai Padang saat ini, yang dipenuhi tumpukan material kayu yang berasal dari hulu sungai, secara jelas menggambarkan bagaimana hilangnya jutaan hektare hutan alam telah melemahkan kemampuan tanah untuk menahan air dan material. Banjir deras kini tidak hanya membawa air, tetapi juga material kayu dalam jumlah besar langsung ke laut.

Di lapangan, tumpukan kayu gelondongan ini mengubah drastis wajah Pantai Padang dan menyulitkan akses nelayan yang hendak melaut. Warga setempat dan aktivis lingkungan segera mempertanyakan siapa pemilik ribuan kubik kayu yang hanyut ini, menguatkan dugaan adanya praktik penebangan liar atau alih fungsi lahan yang berlebihan di wilayah hulu.

Menurut data GFW, kehilangan hutan tropis sebesar itu telah berdampak langsung pada hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya kapasitas hutan dalam menyerap karbon. Setiap hektare hutan yang hilang berarti ekosistem yang rapuh, yang secara langsung meningkatkan risiko bencana dan ketidakstabilan iklim.

BACA JUGA:Bencana Ekologis: 11 Juta Hektare Hutan Primer Hilang, Indonesia Jadi Sorotan Dunia

BACA JUGA:Gajah Sumatera Ditemukan Mati Terseret Banjir dan Terjepit Tumpukan Kayu di Aceh

Material kayu yang terangkut hingga ke Padang ini merupakan konsekuensi dari tidak adanya lagi sistem akar pohon besar di hulu yang berfungsi mengikat tanah dan memecah laju air. Saat curah hujan ekstrem turun, air dengan mudah mengikis tanah dan menyeret material hutan yang sudah ditebang atau yang tumbang akibat bencana.

Peristiwa di Pantai Padang ini sejalan dengan peringatan keras yang baru-baru ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Presiden secara eksplisit mengaitkan tingginya korban jiwa dan besarnya kerusakan di Sumatera dengan maraknya pembabatan hutan, meminta adanya penegakan hukum yang tegas terhadap perusak lingkungan.

BACA JUGA:Bukan Hanya Curah Hujan, Presiden Prabowo Soroti Pembabatan Hutan sebagai Akar Bencana Sumatera

Temuan kayu gelondongan di Padang juga memiliki kemiripan dengan tragedi di Aceh beberapa hari lalu, di mana seekor Gajah Sumatera ditemukan mati terhimpit tumpukan kayu besar di Pidie Jaya. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa dampak deforestasi tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga mengancam kelangsungan hidup satwa liar yang dilindungi.

Kini, Pemerintah Provinsi dan Kota Padang harus menghadapi tugas ganda: tidak hanya menanggulangi dampak banjir di pemukiman, tetapi juga membersihkan ribuan kubik kayu di pantai dan segera memulai investigasi menyeluruh ke hulu sungai untuk mengidentifikasi penyebab utama alih fungsi lahan secara masif.

Tumpukan kayu di Pantai Padang hari ini menjadi monumen visual yang menyedihkan atas hilangnya 11 juta hektare hutan Indonesia, sebuah biaya ekologis yang harus dibayar mahal oleh masyarakat di wilayah pesisir melalui peningkatan ancaman bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: