Mengenal Eremofobia: Ketakutan Berlebihan terhadap Kesendirian yang Sering Tak Disadari
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Tak semua orang nyaman berada sendirian, tapi bagi sebagian individu, perasaan itu bisa berkembang menjadi ketakutan yang ekstrem dan tidak rasional. Kondisi ini dikenal sebagai eremofobia, yaitu fobia terhadap kesendirian atau ketakutan intens ketika berada tanpa kehadiran orang lain.
Menurut penjelasan dari Verywell Mind, eremofobia termasuk dalam gangguan kecemasan spesifik (specific phobia), di mana seseorang mengalami rasa takut berlebihan terhadap situasi tertentu, dalam hal ini, saat mereka merasa sendirian, baik secara fisik maupun emosional. Penderita eremofobia bisa merasa panik, gelisah, bahkan kesulitan bernapas saat tidak ada orang di sekitar mereka.
Rasa takut ini biasanya berakar dari pengalaman traumatis masa lalu, seperti ditinggalkan, kehilangan orang terdekat, atau perasaan ditolak secara sosial. Dalam beberapa kasus, eremofobia juga dapat berkembang karena kurangnya rasa aman dan ketergantungan emosional pada orang lain, seperti dijelaskan oleh Healthline.
BACA JUGA:Arti Kata Retrofili, Istilah Psikologi untuk Orang yang Senang Mengenang Masa Lalu
Gejala eremofobia bisa beragam. Penderitanya mungkin terus-menerus mencari keberadaan orang lain, enggan tinggal sendiri di rumah, atau merasa cemas berlebihan ketika pasangan atau teman tidak merespons pesan dalam waktu lama. Selain itu, gejala fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, dan pusing juga bisa muncul saat rasa takut muncul tiba-tiba.
Menariknya, di era digital seperti sekarang, eremofobia bisa makin sulit dikenali. Banyak orang yang merasa “takut sendirian” tapi menutupi rasa itu dengan terus aktif di media sosial, mencari validasi, atau mengalihkan kecemasan melalui interaksi daring. Padahal, menurut para ahli psikologi, belajar menikmati waktu sendiri adalah bagian penting dari kesehatan mental yang seimbang.
BACA JUGA:Apa Itu Star Syndrome? Fenomena Psikologis di Balik Rasa Terlalu Percaya Diri
Mengatasi eremofobia biasanya melibatkan terapi psikologis seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang membantu individu mengenali pola pikir negatif dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih sehat. Dalam beberapa kasus, terapi relaksasi atau meditasi juga bisa membantu mengurangi rasa cemas saat sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
