BANNER HEADER DISWAY HD

Gempa M 6,7 Guncang Iwate, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

Gempa M 6,7 Guncang Iwate, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

-Dok. World Meteorologi Organization-

RADARTVNEWS.COMGempa berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah lepas pantai Prefektur Iwate, Jepang, pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 17.03 waktu setempat. Guncangan kuat tersebut segera memicu respons cepat dari otoritas setempat yang kemudian mengeluarkan peringatan tsunami untuk pesisir Iwate.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan gempa berpotensi menghasilkan gelombang tsunami setinggi hingga 1 meter. Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat mencatat kekuatan gempa sedikit lebih besar, yaitu 6,8 skala Richter. Perbedaan angka tersebut terjadi karena metode pengukuran yang digunakan masing-masing lembaga.

Media nasional NHK melaporkan bahwa gelombang tsunami telah terdeteksi di laut, dan gelombang kecil setinggi 10 cm sudah diamati di Ofunato. Meski ketinggiannya tergolong rendah, warga diminta tetap menghindari area pantai hingga peringatan resmi dicabut demi keamanan.

Dampak gempa turut dirasakan pada infrastruktur setempat. Pemadaman listrik dilaporkan terjadi di sejumlah titik sebagai akibat dari getaran kuat yang mengganggu aliran energi. Petugas langsung melakukan pemeriksaan dan melakukan upaya pemulihan secara bertahap.

Layanan kereta cepat Shinkansen di jalur timur laut sempat dihentikan sementara sebagai langkah antisipasi. Pemeriksaan jalur dan sistem transportasi dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan sebelum kereta kembali beroperasi. Setelah pengecekan, perjalanan pun dilanjutkan secara bertahap.

BACA JUGA:Gempa Kuat Guncang Tarakan, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

Otoritas Jepang terus memperbarui informasi kepada masyarakat melalui siaran resmi. Imbauan ditekankan agar warga tetap berada di area aman dan menjauhi daerah rendah yang berpotensi terdampak gelombang tsunami. Instruksi evakuasi diterapkan sesuai kondisi lapangan.

Wilayah timur laut Jepang memiliki sejarah panjang terkait aktivitas seismik. Pada 2011, gempa berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang area yang sama dan memicu tsunami dahsyat. Peristiwa tersebut mengakibatkan sekitar 18.500 korban meninggal atau hilang, menjadi salah satu bencana terbesar dalam sejarah negara itu.

Selain dampak kemanusiaan, tsunami 2011 menyebabkan kerusakan serius pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Tiga reaktor mengalami kerusakan berat hingga memicu kebocoran radiasi yang menandai krisis nuklir terburuk sejak insiden Chernobyl. Pemulihan area terdampak masih berlangsung hingga kini.

Letak Jepang di pertemuan empat lempeng tektonik utama menjadikan negara itu sangat rentan terhadap gempa bumi. Aktivitas seismik terjadi hampir setiap hari, dan kondisi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang terbiasa dengan prosedur keselamatan bencana.

Setiap tahun, Jepang mencatat sekitar 1.500 gempa dengan berbagai tingkat kekuatan. Sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan berarti, namun gempa besar seperti yang terjadi di Iwate selalu mendapat perhatian ekstra. Kedalaman pusat gempa dan lokasi sangat menentukan tingkat risiko yang muncul.

BACA JUGA:Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Afghanistan, Tujuh Orang Tewas dan Ratusan Luka-Luka

Hingga kini, pihak terkait masih memantau situasi di wilayah pesisir. Warga diminta mengikuti petunjuk dan tetap waspada terhadap potensi gelombang susulan. Otoritas memastikan informasi akan terus diperbarui seiring perkembangan kondisi di lapangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait