BANNER HEADER DISWAY HD

Bupati Situbondo: Ambruknya Bangunan Pesantren Murni Karena Faktor Alam, Pemkab Siapkan Bantuan

Bupati Situbondo: Ambruknya Bangunan Pesantren Murni Karena Faktor Alam, Pemkab Siapkan Bantuan

Bupati Situbondo: Ambruknya Bangunan Pesantren Murni Karena Faktor Alam, Pemkab Siapkan Bantuan--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Bupati Situbondo, Muhammad Sa’id Hadi, menegaskan bahwa ambruknya salah satu bangunan pondok pesantren di wilayahnya terjadi murni karena faktor alam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo pun telah menurunkan tim untuk melakukan penanganan cepat sekaligus menyalurkan bantuan kepada pihak pesantren dan para santri yang terdampak.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/10) sore di salah satu pesantren yang berada di Kecamatan Panarukan, Situbondo. Bangunan yang ambruk merupakan bagian dari asrama santri yang menampung puluhan pelajar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, ambruknya bangunan tersebut menyebabkan sejumlah fasilitas rusak berat dan membuat kegiatan belajar serta mengaji terhenti sementara. Bupati Sa’id Hadi mengatakan, hasil peninjauan sementara menunjukkan bahwa kerusakan terjadi akibat pergerakan tanah di sekitar pondok yang tidak stabil usai diguyur hujan deras beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut, kata dia, memicu longsoran kecil dan membuat struktur bangunan kehilangan daya tumpu.

“Dari hasil pemeriksaan di lapangan bersama tim teknis, penyebabnya murni karena faktor alam. Tidak ada unsur kelalaian dari pihak pesantren,” ujar Sa’id Hadi usai meninjau lokasi kejadian, Selasa (28/10).

Ia menuturkan, Pemkab Situbondo segera memberikan bantuan berupa material bangunan, kebutuhan logistik, hingga fasilitas sementara bagi para santri. Pemerintah daerah juga akan memfasilitasi proses renovasi agar bangunan pesantren bisa kembali digunakan dalam waktu dekat.

“Pemkab akan menyiapkan segala kebutuhan untuk perbaikan. Kami pastikan kegiatan para santri bisa segera pulih,” ucapnya.  Selain bantuan darurat, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo juga dikerahkan untuk melakukan kajian teknis. Langkah ini dilakukan guna memastikan keamanan struktur tanah dan merencanakan pembangunan ulang dengan konstruksi yang lebih kuat.

Sa’id Hadi menambahkan, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap seluruh bangunan pendidikan dan keagamaan di wilayah rawan bencana. Pemerintah, kata dia, ingin memastikan bahwa setiap lembaga memiliki fondasi dan struktur bangunan yang memenuhi standar keselamatan. “Kami akan lakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama di wilayah-wilayah dengan kontur tanah yang labil. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

BACA JUGA:PWNU Lampung Kecam Tayangan Trans7 yang Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren

Sementara itu, beberapa santri yang ditemui di lokasi mengaku kaget ketika bangunan tiba-tiba roboh. Mereka berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri setelah mendengar suara retakan dari dinding dan tiang bangunan. “Kami panik, langsung keluar semua. Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” ujar salah satu santri. Peristiwa tersebut juga memunculkan perhatian masyarakat sekitar. Sejumlah warga bersama aparat setempat ikut membantu proses evakuasi barang-barang dari dalam bangunan dan membersihkan puing-puing. Beberapa organisasi masyarakat dan relawan pun mulai menyalurkan bantuan makanan dan pakaian untuk para santri.

Hingga Rabu pagi (29/10), tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri masih berada di lokasi untuk melakukan pembersihan dan menutup area yang rawan ambles. Pemerintah daerah berharap proses pemulihan bisa berlangsung cepat agar aktivitas keagamaan dan pendidikan di pesantren kembali normal. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang membantu. Yang terpenting, para santri selamat, dan kita bisa segera memulai perbaikan,” ujar Bupati Sa’id Hadi.

Pemkab Situbondo menargetkan proses renovasi awal akan dimulai dalam waktu dekat setelah hasil kajian teknis selesai. Pemerintah juga membuka kemungkinan untuk memberikan dukungan tambahan melalui dana bantuan tidak terduga (BTT) daerah jika dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: