BANNER HEADER DISWAY HD

BNPB Hadirkan Layanan Call Center untuk Laporan Darurat Bencana Sumatera

BNPB Hadirkan Layanan Call Center untuk Laporan Darurat Bencana Sumatera

--istimewa

RADARTVNEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka layanan call center bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di beberapa wilayah Sumatera. Layanan ini bertujuan mempercepat penghimpunan laporan serta memastikan kebutuhan darurat warga segera terpenuhi.  

Call center BNPB dapat diakses melalui nomor 0811-6164-5500. Masyarakat bisa mengirim laporan melalui pesan teks atau aplikasi pesan daring WhatsApp (WA) untuk mempermudah koordinasi dan respons cepat di lapangan.  

“Iya betul,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/11). Pernyataan ini menegaskan kesiapan BNPB menerima laporan masyarakat secara langsung.  

Abdul menjelaskan layanan tersebut disediakan untuk mendukung percepatan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Layanan ini sangat dibutuhkan terutama di daerah yang mengalami kendala akses komunikasi akibat banjir dan longsor.  

BNPB menekankan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak menjadi prioritas utama, termasuk akses komunikasi, penerangan, air bersih, pangan, serta perlindungan di lokasi pengungsian selama masa tanggap darurat. Setiap langkah diupayakan sesuai keputusan kepala daerah setempat.  

BACA JUGA:Pemerintah Soroti Dugaan Illegal Logging di Tengah Banjir Besar Aceh–Sumut

Dalam tahap bantuan kedua, BNPB mengirim logistik tambahan ke Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Bantuan berupa satu perangkat internet satelit Starlink, satu light tower portable, lima tenda pengungsi, 100 tenda keluarga, 20 peralatan dapur lapangan, 10 chainsaw, serta 10 paket toolkit.  

Selain itu, BNPB menyalurkan bantuan untuk Satgas Kodam I yang terdiri atas 500 selimut, 100 velbed, 300 matras, 300 kasur lipat, lima tenda pengungsi, 300 paket sembako, 300 paket makanan siap saji, dan 300 hygiene kit. Logistik ini diharapkan memperkuat operasi tanggap darurat.  

Abdul menekankan bantuan tambahan ini penting untuk memperkuat penanganan di wilayah yang sulit dijangkau akibat kerusakan infrastruktur dan cuaca ekstrem. Langkah ini bertujuan memastikan penanganan darurat berjalan optimal.  

Bersamaan dengan penyaluran logistik, BNPB melakukan pemantauan harian situasi bencana melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait. Informasi terkini digunakan untuk mempercepat pencarian dan evakuasi korban.  

Pemulihan akses komunikasi dan transportasi menjadi fokus utama agar operasi tanggap darurat lebih efektif. Upaya ini dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan dan koordinasi tim penanganan dapat berjalan lancar di wilayah terdampak.

BACA JUGA:Banjir Meluas di Tiga Provinsi, DPR Mendesak Presiden Tetapkan sebagai Bencana Nasional   

Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menimbulkan korban jiwa. BNPB mencatat jumlah korban meninggal dan hilang terus diperbarui seiring proses evakuasi berlangsung.  

Di Aceh, hingga Jumat (28/11) siang tercatat enam orang meninggal dan sebelas lainnya hilang. Korban tersebar di Kabupaten Bener Meriah, lima orang meninggal dan sembilan hilang, serta Kabupaten Gayo Lues satu meninggal dan dua hilang.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait