Aparat Serang Kampus UNISBA dan UNPAS, Gas Air Mata Masuk ke Posko Medis
-CCTV Kota Bandung-
BANDUNG, RADARTVNEWS.COM – Bandung memanas setelah aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin, 1 September 2025, berujung ricuh. Pada malam harinya, aparat kepolisian dan TNI dilaporkan menyerbu kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan Universitas Pasundan (UNPAS) dengan menembakkan gas air mata serta petasan. Rekaman CCTV dan unggahan media sosial menunjukkan kepulan asap di area kampus, sementara kendaraan taktis aparat terlihat berjaga di sekitar Jalan Tamansari.
Ketegangan meningkat karena UNISBA saat itu menjadi lokasi posko medis darurat untuk merawat korban bentrokan antara aparat dan massa aksi pada siang harinya. Relawan medis yang tengah menangani mahasiswa terluka ikut terdampak tembakan gas air mata. Ambulans dilaporkan sulit masuk ke area kampus karena situasi tidak kondusif. Tim medis akhirnya mengevakuasi korban secara manual dengan berjalan kaki ke titik aman, sementara kepanikan meluas di kalangan mahasiswa, relawan, dan masyarakat sekitar.
Data dari akun X @suaramahasiswa mencatat sedikitnya 29 mahasiswa dan 17 warga sipil menjadi korban bentrokan sebelumnya. Selain itu, 3 petugas keamanan kampus juga dilaporkan mengalami sesak napas akibat gas air mata, sementara jumlah korban lainnya masih belum dapat dipastikan. Para korban sementara dievakuasi ke Aula Hj. Kartimi Kridhoharsojo di UNISBA untuk mendapatkan pertolongan darurat.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rocmawan, menyampaikan bahwa patroli gabungan berskala besar dilakukan di sejumlah ruas jalan Kota Bandung pasca demonstrasi ricuh. “Patroli gabungan ini merupakan langkah pencegahan agar tidak terjadi gangguan kamtibmas,” ujarnya. Hingga Selasa dini hari, aparat masih berjaga ketat di sekitar Jalan Tamansari, Bandung.
BACA JUGA:Polri Pastikan 7 Pelaku Tabrak-Lindas Affan Adalah Anggota Brimob, Kompolnas Verifikasi KTA
Pihak kepolisian dan TNI belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan penyerangan ke dalam kampus. Rektor Universitas Islam Bandung, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menjelaskan bahwa kerusuhan di sekitar kampus dipicu oleh massa yang bergerombol di sejumlah titik jalan sekitar Tamansari. Menurutnya, aparat melakukan sweeping karena massa pasca-demonstrasi tidak langsung bubar dan masih berkumpul di area publik.
“Demo sebenarnya sudah selesai pukul 17.00, para peserta sudah kembali ke kampus masing-masing. Tetapi ada gerombolan massa di beberapa lokasi seperti Taman Radio, Jalan Sudajana, hingga Purnawarman. Mereka memblokir jalan, sehingga aparat melakukan penyisiran hingga dini hari,” jelasnya dalam konferensi pers resmi yang disiarkan akun resmi Unisba, Selasa (02/09/2025).
Rektor menegaskan sweeping menyebabkan aparat mendekat ke area kampus dan memicu bentrokan. Gas air mata sempat masuk ke lingkungan kampus dan menimbulkan korban, sehingga posko medis yang semula disiapkan sempat dihentikan sementara. “Unisba tetap berkomitmen memberikan layanan kemanusiaan, membantu siapa pun yang terluka saat aksi. Namun keselamatan civitas akademika dan masyarakat tetap jadi prioritas utama,” tegasnya.
Aksi aparat memicu kritik publik. Berbargai konten kreator, salah satunya yaitu Raditya Dika turut menyuarakan keprihatinannya melalui unggahan Instagram, mengajak warga sekitar untuk saling membantu jika mengalami intimidasi. Tagar #AllEyesOnBandung dan #AllEyesOnUnisba&Unpas menjadi trending di media sosial. Banyak warganet menyoroti insiden ini dan menyerukan agar kampus tetap menjadi ruang aman untuk berdiskusi dan menyalurkan aspirasi, sementara publik menunggu penjelasan lengkap berbagai pihak terkait kronologi dan pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
BACA JUGA:Prabowo Perintahkan TNI-Polri Ambil Langkah Tegas Hadapi Aksi Anarkis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
