Sedekah Berkah Jum'at Rp2.000: Gerakan Kebaikan dari Warga Sukarame Bandar Lampung

BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS. COM– Aksi kebaikan kecil berdampak besar tengah menggema dari wilayah Sukarame, Bandar Lampung. Program bertajuk “Sedekah Berkah Jumat 2000” menjadi bentuk nyata solidaritas warga untuk membantu sesama, khususnya masyarakat yang membutuhkan.

Gerakan ini mengajak masyarakat menyisihkan Rp2.000 setiap hari Jumat untuk disalurkan dalam bentuk makanan siap saji. Meski nominalnya terkesan kecil, kekuatan dari partisipasi bersama membuat program ini mampu menjangkau puluhan hingga ratusan penerima manfaat setiap pekan.

Menurut Koordinator Lapangan, annisa kusuma, program ini mulai dirintis secara swadaya oleh komunitas warga dan relawan di Sukarame sejak awal tahun 2024. "Awalnya hanya dari grup WhatsApp keluarga. Lalu kami pikir, kalau setiap orang bersedekah Rp2.000 saja, dikumpulkan rutin setiap Jum'at, pasti bisa membantu orang lain. Ternyata responnya luar biasa," ujarnya.

BACA JUGA:Menemukan Keberkahan dalam Sedekah

Setiap Jum'at pagi, kami berkumpul untuk menyiapkan paket nasi makan di tempat atau nasi kotak yang kemudian dibagikan kepada pekerja harian, gojek, anak kuliah, anak sekolah, dan dhuafa yang berada di wilayah Sukarame dan sekitarnya sebelum dan sesudah sholat jum'at.

Warga Sukarame pun menyambut baik gerakan ini. Salah satu donatur rutin, bapak yusup, mengatakan, “Saya merasa senang bisa ikut walau hanya dua ribu rupiah. Tapi kalau bersama-sama, kita bisa bantu banyak orang. Jadi lebih semangat sedekah tiap Jum'at.”

Program “Sedekah Berkah Jum'at 2000” juga membuka pintu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para donatur-donatur yang kadang menyisihkan sedikit rejeki mereka. Kami berharap gerakan ini bisa terus berkembang dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.

BACA JUGA:Keutamaan Sedekah: Menanam Amal Jariyah untuk Kehidupan Abadi

“Bukan soal nominalnya, tapi soal niatnya. Dua ribu rupiah setiap Jum'at bisa jadi jalan keberkahan, asal konsisten dan tulus,” tutur annisa kusuma.

Sumber: