BANNER HEADER DISWAY HD

Perbedaan Jogging, Running, dan Sprinting: Mana yang Cocok untuk Kamu

Perbedaan Jogging, Running, dan Sprinting: Mana yang Cocok untuk Kamu

Perbedaan antara jogging, running, dan sprinting --Dokumentasi Pribadi

BANDRALAMPUNG, RADARTVNEWS.COM-Berlari adalah salah satu olahraga paling mudah dilakukan, tanpa perlu peralatan mahal atau tempat khusus. Cukup sepatu yang nyaman dan area yang aman, siapa saja bisa mulai berlari. Namun, tidak semua lari itu sama. Ada yang dilakukan santai, ada yang mengejar kecepatan, dan ada pula yang mengandalkan ledakan tenaga penuh. Itulah mengapa istilah jogging, running, dan sprinting sering muncul di dunia olahraga.

Meski terdengar mirip, ketiganya memiliki perbedaan dari segi kecepatan, intensitas, tujuan latihan, hingga manfaatnya. Memahami perbedaan ini penting, agar kamu bisa memilih jenis lari yang sesuai dengan kondisi tubuh dan target kebugaranmu. Dengan begitu, latihan menjadi lebih efektif dan terhindar dari cedera.

BACA JUGA:Apa Itu Marshal dalam Event Lari?

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Jogging

Jogging adalah lari dengan kecepatan santai, umumnya di bawah 9 km/jam. Gerakannya tidak terburu-buru, sehingga cocok bagi pemula atau orang yang ingin berolahraga ringan. Jogging bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu membakar kalori secara stabil. Karena intensitasnya rendah, jogging bisa dilakukan dalam durasi panjang, mulai dari 30 menit hingga 1 jam, bahkan lebih.

2. Running

Running memiliki kecepatan lebih tinggi dibanding jogging, biasanya berkisar 9–12 km/jam. Intensitasnya menengah hingga tinggi, sehingga membutuhkan tenaga dan stamina lebih besar. Running cocok bagi mereka yang ingin meningkatkan kebugaran tubuh, melatih daya tahan, atau mempersiapkan diri untuk lomba lari jarak menengah maupun jauh.

BACA JUGA:Langkah Lebar atau Langkah Cepat, Mana yang Lebih Baik Saat Lari

3. Sprinting

Sprinting adalah lari dengan kecepatan maksimal dalam jarak pendek, biasanya 50–400 meter. Gerakan ini mengandalkan tenaga penuh dan melibatkan hampir seluruh otot tubuh, terutama otot kaki dan inti. Karena intensitasnya sangat tinggi, sprinting hanya bisa dilakukan dalam waktu singkat. Latihan sprinting berguna untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan otot, serta membakar kalori secara cepat.

Tips Memilih Jenis Lari

Bagi pemula, memulai dari jogging adalah langkah bijak. Setelah tubuh mulai terbiasa, barulah beralih ke running untuk melatih stamina. Sprinting sebaiknya dilakukan oleh mereka yang sudah memiliki dasar kebugaran dan memahami teknik lari yang benar, karena intensitasnya tinggi dan berisiko cedera jika dilakukan tanpa persiapan.

BACA JUGA:Tips and Trik untuk Warga Lampung: Mulai Lari dengan Cara Sederhana dan Sehat

Pentingnya Kombinasi

Menggabungkan ketiga jenis lari ini dalam rutinitas latihan bisa memberikan manfaat maksimal. Misalnya, jogging untuk pemanasan, running sebagai latihan utama, dan sprinting untuk melatih kecepatan di akhir sesi. Dengan kombinasi tersebut, tubuh akan mendapatkan latihan yang seimbang antara daya tahan, kekuatan, dan kecepatan.

Jika ingin olahraga santai sambil menjaga kesehatan, jogging adalah pilihan tepat. Kalau ingin menantang diri dan membangun stamina, running bisa menjadi opsi terbaik. Namun, untuk melatih ledakan tenaga dan kecepatan, sprinting adalah jawabannya. Apapun jenisnya, pastikan selalu melakukan pemanasan sebelum berlari dan pendinginan setelahnya, agar tubuh terhindar dari risiko cedera

BACA JUGA:Refreshment, Kunci Energi Pelari di Tengah Lomba

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: