asn

Banjir di Way Lunik Bandar Lampung: Pendangkalan Sungai dan Minimnya Resapan Air Jadi Pemicu

Banjir di Way Lunik Bandar Lampung: Pendangkalan Sungai dan Minimnya Resapan Air Jadi Pemicu

Pasca Banjir di Kelurahan Way Lunik--

BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat, 17 Januari 2025, menyebabkan banjir parah di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang. Ketinggian air mencapai hingga 2 meter, merendam permukiman warga dan mengakibatkan kerusakan signifikan. 

Banjir ini juga melumpuhkan arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), dengan banyak kendaraan mogok di tengah genangan air. Selain itu, area Pelabuhan Panjang turut terdampak, menyebabkan puluhan kendaraan terendam air. 

Menurut Wahyu Hidayat, Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, wilayah terdampak paling parah berada di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang. Banjir ini juga mengakibatkan satu korban jiwa, Suhendi, warga Way Lunik, yang meninggal akibat tersengat listrik saat banjir. 

BACA JUGA:4 Rumah di Way Lunik Jadi Puing Abu

Lurah Way Lunik, Dody Marthalaga, mengungkapkan bahwa penyebab banjir di kawasan tersebut adalah pendangkalan kali akibat material tambang batu dari daerah hulu, seperti Way Gubak dan Way Laga. Pendangkalan ini mengurangi kapasitas aliran air, sehingga saat hujan deras, air meluap ke permukiman warga. 

Selain itu, minimnya daerah resapan air di kawasan hulu memperparah kondisi banjir, karena air hujan langsung mengalir ke kali dan menyebabkan volume air meningkat drastis. Dody menambahkan bahwa kawasan Way Lunik merupakan daerah hilir yang menanggung air luapan dari kawasan hulu melalui Kali Way Lunik. 

Pemerintah setempat telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji – Sekampung (BBW SMS) untuk mengatasi pendangkalan sungai dan mencari solusi jangka panjang guna mencegah banjir serupa di masa mendatang. Langkah-langkah yang diusulkan meliputi pengerukan sungai dan penataan ulang drainase di kawasan tersebut. 

Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah mereka, terutama dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab seperti pendangkalan sungai dan minimnya daerah resapan air. Kerjasama antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: