asn

Tokoh-Tokoh Dalam Pergerakan Angkatan 45

Tokoh-Tokoh Dalam Pergerakan Angkatan 45

Tokoh-Tokoh Pergerakan Angkatan 45-Tangkapan Layar -

RADAR TV – Pergerakan Angkatan 45 disebut sebagai angkatan kemerdekaan dikarenakan lahir pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Angkatan ini juga biasa disebut angkatan Chairil Anwar karena dipelopori oleh Chairil Anwar.

Angkatan 45 sendiri merupakan pemberian nama dari Rosihan Anwar. Angkatan 45 juga merupakan salah satu periodisasi dalam sastra Indonesia. 

Corak sastra angkatan ini lahir pada tahun 1942 sejak masa penjajahan Jepang. Angkatan 45 adalah sebuah nama yang diberikan kepada para sastrawan kesusastraan yang berkarya di antara masa penjajahan Jepang, baik masa kemerdekaan hingga tahun-tahun sesudahnya.

Karya sastra Angkatan 45 ini berbeda dengan karya sebelumnya, karya ini memiliki gaya yang bersifat ekspresif, revolusioner dan nasionalis. Sastrawan Angkatan 45 juga dikenal sebagai sastrawan yang “tidak berteriak tetapi melaksanakan”. 

Dikenal sebagai sastra yang bersifat wajar, karya ini menggambarkan kehidupan nyata dan sewajarnya dengan memperkenalkan tokoh-tokoh dalam gaya yang dramatis, melalui analisis kejiwaan dari percakapan antar tokoh, bukan mementingkan analisis fisiknya.

Tokoh-tokoh Angkatan 45 tergabung dalam sebuah lembaga yang diberi nama Gelanggang Seniman Merdeka.

BACA JUGA:Mengenal Tokoh-Tokoh Dibalik Sumpah Pemuda, Dari Politikus, Dokter Hingga Jurnalis

Berikut ini adalah tokoh sastrawan muda dalam Angkatan 45.

1. Chairil Anwar

Chairil Anwar adalah seorang penyair terkemuka Indonesia yang dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang”. Tokoh yang lahir di Medan pada tahun 1922 ini diperkirakan telah menulis sebanyaj 96 karya, termasuk 70 puisi. Ia adalah tokoh yang mempelopori Angkatan 45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Chairil bersama Rivai Apin dan Asrul Sani membentuk tiga serangkai mengasuh rubrik gelanggang dalam majalah siasat. Karyanya yang paling terkenal berjudul Aku dan Karawang Bekasi. Puisi terakhir Chairil Anwar berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh yang ditulis pada tahun 1949.

2. Rivai Apin

Tokoh kelahiran 1927 di Sumatera Barat ini, mempelopori Angkatan 45 bersama Asrul Sani dan Chairil Anwar. Ia aktif menulis karya berupa sajak, salah satunya berjudul Tiga menguak takdir bersama tiga serangkai.

Sesudah zaman ini, ia terus aktif berkarya, namun sayangnya karyanya kini tidak boleh dibaca. Karena ia tergabung dalam Lekra, organisasi dibawah naungan komunis dan berakhir ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: