Mengenal 5 Tokoh Asing yang ikut Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Mengenal 5 Tokoh Asing yang ikut Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

--

RADAR TV – Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran rakyat yang berjuang mati-matian melawan Dalam sejarahnya, dipenuhi dengan kisah-kisah pahlawan nasional yang berjuang untuk membebaskan tanah air dari cengkraman kolonial asing. 

Di balik perjalanan kemerdekaan Indonesia, tidak hanya tokoh nasional dan daerah saja. Tetapi juga terdapat kontribusi yang luar biasa dari sejumlah tokoh asing yang memberikan dukungan moral, intelektual, dan bahkan hingga mengorbankan nyawa, berjuang bersama rakyat Indonesia di medan perang.

Inilah kisah inspiratif 5 tokoh asing yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

1. Laksamana Maeda

Maeda Tadashi, atau dikenal dengan sebutan Laksamana Maeda adalah seorang laksamana Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang aktif di wilayah Asia Tenggara selama Perang Dunia II. Laksamana Maeda lahir di Kagoshima, Jepang pada 3 Maret 1898.

Ia merupakan salah satu tokoh asing yang memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Maeda mempertaruhkan nasibnya dengan mempersilahkan rumahnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat untuk dijadikan tempat perundingan dan penyusunan naskah proklamasi.

Tidak hanya itu, ia juga terus bekerja untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Indonesia setelah penyerahan kekuasaan dari Jepang kepada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ia memfasilistasi proses penarikan pasukan Jepang dan membantu proses negosiasi antara Belanda dan Indonesia dalam rangka mencapai kesepakatan politik yang mengakui kemerdekaan.

Atas jasanya terhadap kemerdekaan Indonesia, Tadashi Maeda mendapat gelar Bintang Jasa Nararya saat kelangsungan upacara kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diberikan oleh Duta Besar RI untuku Jepang Antonius Joseph Witono.

2. Ichiki Tatsuo 

Ichiki Tatsuo lebih dikenal dengan nama Abdul Rachman ini merupakan salah satu tokoh Jepang yang gigih membantu kemerdekaan Indonesia. Nama Abdul Rachman sendiri adalah pemberian dari K.H. Agus Salim ketika ia menjadi salah satu penasihat Divisi Pendidikan PETA sebagai bentuk penghargaan.

Tatsuo menjadi wakil Komando yang mengkoordinir Pasukan Gerilya Istimewa di Semeru, Jawa Timur. Ia gugur pada 9 Januari 1949 saat melawan tentara Belanda di Desa Dempit, Malang. Atas perjuangannya selama ini, pada Februari 1958, Presiden Soekarno memperingati jasanya dengan memberi sebuah teks yang disimpan di biara Budha Shei Shoji di Mintoku, Tokyo. Biara tersebut akhirny dijadikan sebagai monumen Soekarno (Sukarno hi). 

3. Rahmat Shigeru Ono

Rahmat Shigeru Ono merupakan seorang tentara Jepang kelahiran Hokkaido, 26 September 1918. Bersama teman-temannya, ia berpihak atas kemenangan Indonesia dan mendukung penuh atas kemerdekaan Indonesia. Ia bergabung dengan militer Indonesia dan terlibat dalam perang Kemerdekaan pada 1945-1949.

Ia bersama rekannya, Tatsuo, bertempur habis-habisan membantu rakyat Indonesia melawan kolonial dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, ia terluka parah dan harus kehilangan tangan kirinya. Shigeru meninggal dunia pada 25 Agustus 2014 dan dimakamkan di Kota Baru, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: