Polisi Tangkap Seorang Anggota Gerombolan OTK Pelaku Penembakan Mapolda Lampung

Polisi Tangkap Seorang Anggota Gerombolan OTK Pelaku Penembakan Mapolda Lampung

DITANGKAP : Kapolda Lampung Brigjen Pol Helmy Santika saat konferensi pers kasus penembakan Mapolda Lampung.-Siti Saskia Salamah-

RADARTV – Jajaran kepolisian gerak cepat menangkap seorang anggota gerombolan orang tak dikenal (OTK) pelaku penembakan mobil polisi dan Mapolda Lampung.

Gerombolan OTK nekat itu merupakan anggota sindikat pencurian sekaligus jual beli mobil curian. 

KAW, seorang anggota gerombolan OTK diamankan dari tempat persembunyianya. Peran pemuda ini adalah penjual mobil curian atau dikenal dengan mobil bodong, karena tak dilengkapi surat legal. 

Dari keterangan KAW ini, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Lampung sudah mengantongi nama – nama para pelaku, peran dan lokasi persembunyian.  

KAW diamankan berdasarkan peranya sebagai penjual mobil bodong. Dari tangan pemuda ini diamankan 10 kunci mobil dan motor, 12 lembar fotokopi surat tanda nomor kendaraan (STNK) satu unit motor Honda Beat, 2 lempeng plat nomor polisi dan satu unit drone. 

“Dari 1 pelaku ini (KAW) kami juga sudah melakukan penggeledahan ke rumah OS alias A. Namun pelaku sudah kabur,” kata Kapolda Lampung Brigjen Pol Helmy Santika kepada wartawan, Ahad 7 April 2024 petang.

Kronologi Peristiwa Penembakan 

Kesempatan ini, Kapolda Lampung Brigjen Helmy Santika didampingi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadhilah Astutik menyatakan kronologi peristiwa penembakan

Teror terhadap institusi penegakan hukum ini merupakan bentuk crime fight back atau serangan balasan dari pelaku kriminal. 

BACA JUGA: Mencekam, Mobil Patroli Polisi dan Markas Polda Lampung Ditembaki Gerombolan OTK

Bermula dari anggota Tim Resmob Ditreskrimum Polda Lampung hendak melakukan penangkapan pelaku transaksi jual beli mobil curian jenis Honda Jazz, pada Rabu 3 April 2024, sekira pukul 01.00 WIB di Jalan Pagar Alam atau Gang PU, Kelurahan Segala Mider, Kota Bandar Lampung.

Saat hendak akan dilakukan penangkapan, rupanya baik penjual dan pembeli sudah mengetahui kedatangan polisi. Merekapun bubar melarikan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: