BANNER HEADER DISWAY HD

Gaji Pencuci Piring di Swiss Tembus Rp 75 Juta per Bulan, Tertinggi di Dunia

Gaji Pencuci Piring di Swiss Tembus Rp 75 Juta per Bulan, Tertinggi di Dunia

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Swiss kembali menjadi sorotan dunia karena standar kesejahteraannya yang sangat tinggi. Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh akun Instagram teddy.diego, merujuk pada data situs ketenagakerjaan dan pengakuan para pekerja migran, upah rata-rata pencuci piring di Swiss berada di kisaran CHF 20–25 per jam, atau sekitar Rp 360.000–450.000 per jam (kurs Rp 18.000 per CHF).

BACA JUGA:Kolam Monet di Gifu, Jepang, Menjadi Destinasi Viral karena Kejernihan Airnya yang Mirip Lukisan Claude Monet

Dengan jam kerja penuh waktu sekitar 42 jam per minggu, total penghasilan per bulan dapat mencapai:

1. CHF 3.300 – CHF 4.200 per bulan

2. Setara dengan Rp 60 juta – Rp 75 juta per bulan

Nilai tersebut menjadikan profesi pencuci piring di Swiss sebagai salah satu pekerjaan bergaji tinggi di sektor pekerjaan dasar, sekaligus yang tertinggi di dunia untuk kategori serupa.

Gaji tersebut belum termasuk sejumlah tunjangan tambahan yang dapat diberikan perusahaan, seperti bonus lembur, uang makan, tunjangan transportasi, atau fasilitas kesejahteraan lain yang umum diberikan di Swiss.

Di kota-kota besar seperti Zurich dan Geneva, angka pendapatan bisa lebih tinggi lagi, tergantung pengalaman kerja dan jenis restoran atau hotel tempat seseorang bekerja.

Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya gaji pekerja sektor dasar, termasuk pencuci piring, antara lain:

1. Negara tersebut tidak memiliki upah minimum nasional yang kaku, tetapi standar gaji umumnya tinggi karena regulasi ketenagakerjaan yang kuat.

2. Kualitas hidup dan kesejahteraan pekerja merupakan prioritas dalam sistem ekonomi Swiss.

3. Persaingan tenaga kerja di sektor hospitality membuat perusahaan memberikan insentif besar untuk mempertahankan karyawan.

Dengan gaji setara puluhan juta rupiah per bulan, Swiss menjadi salah satu destinasi favorit pekerja migran dari berbagai negara Eropa dan Asia. Namun, tingginya gaji diimbangi dengan biaya hidup yang juga sangat mahal, sehingga tidak seluruh penghasilan dapat ditabung.

BACA JUGA:China Berhasil Mengoperasikan Reaktor Fusi Nuklir yang Dijuluki ‘Matahari Buatan’

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: