Tomonoura, Kota Cantik di Hiroshima yang Jadi Inspirasi Film Studio Ghibli ‘Ponyo’

RADARTVNEWS.COM - Siapa sangka, dunia ajaib dalam film “Ponyo on the Cliff by the Sea” ternyata terinspirasi dari kota nyata di Jepang? Hayao Miyazaki, sutradara legendaris Studio Ghibli, diketahui mendapatkan inspirasi dari Tomonoura, sebuah kota pesisir menawan yang terletak di Prefektur Hiroshima. 

Mengutip laporan dari Japan National Tourism Organization (JNTO), Miyazaki tinggal selama dua bulan di Tomonoura pada tahun 2005, sebelum memulai proses produksi film Ponyo. Selama masa itu, ia menetap di sebuah rumah tua di atas tebing yang menghadap langsung ke laut Seto Inland. Pemandangan indah kota pesisir tersebut, dengan kapal nelayan kecil dan udara tenang yang khas pedesaan Jepang, menjadi sumber utama inspirasi visual bagi film yang rilis pada tahun 2008 itu. 

BACA JUGA:5 Film Studio Ghibli yang Paling Ikonik, Segera Bisa Disaksikan di Layar Lebar

Tomonoura sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan bersejarah yang masih mempertahankan suasana zaman Edo (1603–1868). Jalan-jalan sempit, rumah-rumah kayu tradisional, dan panorama laut yang membentang membuatnya terasa seperti dunia dalam lukisan. Unsur inilah yang terlihat jelas dalam film Ponyo, mulai dari rumah Sosuke di tepi tebing hingga laut biru tempat Ponyo tinggal bersama ayahnya, Fujimoto. 

Menurut artikel dari The Japan Times, Miyazaki sempat mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada “keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam” di Tomonoura. Hal itu kemudian menjadi tema besar dalam Ponyo, di mana hubungan manusia, laut, dan makhluk ajaib digambarkan selaras dan penuh kehangatan. 

BACA JUGA:‘JUJUTSU KAISEN: EXECUTION’ Siap Tayang di Bioskop IMAX 3 Desember, Tampilkan Awal Arc Baru yang Epik

Kini, Tomonoura menjadi destinasi wisata populer bagi penggemar Ghibli. Banyak pengunjung datang untuk menyusuri lokasi-lokasi yang dianggap mirip dengan latar film, seperti pelabuhan, mercusuar, hingga rumah di atas tebing yang konon menyerupai rumah keluarga Sosuke. Beberapa toko lokal bahkan menjual suvenir bertema Ponyo, memperkuat citra kota ini sebagai “kampung halaman” bagi karakter kecil berambut merah itu.

Sumber: