Menguak Akar Rasa Takut Berlebih: Mengapa Manusia Bisa Ketakutan Secara Berlebihan dan Bagaimana Cara Mengatas
--istimewa
RADARTVNEWS.COM - Rasa takut merupakan emosi alami yang dimiliki setiap manusia sebagai bentuk perlindungan diri dari bahaya. Namun, pada sebagian orang, Rasa takut bisa berkembang menjadi sesuatu yang berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Kondisi ini sering kali disebut dengan anxiety disorder atau gangguan kecemasan, di mana seseorang merasakan ketakutan yang intens terhadap sesuatu yang sebenarnya belum tentu berbahaya.
Secara psikologis, rasa takut berlebih dapat muncul karena berbagai faktor, seperti pengalaman traumatis di masa lalu, tekanan hidup yang tinggi, atau bahkan ketidakseimbangan kimia di otak. Otak manusia memiliki bagian bernama amigdala, yang berfungsi mengatur respons terhadap rasa takut. Ketika amigdala menjadi terlalu sensitif atau aktif, seseorang dapat merespons situasi biasa dengan perasaan cemas yang berlebihan.
Selain itu, pengaruh lingkungan juga memiliki peran besar. Misalnya, seseorang yang tumbuh di lingkungan penuh tekanan, kritik, atau ketakutan cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Begitu juga dengan paparan media sosial yang sering menampilkan berita negatif, dapat memicu rasa khawatir dan ketakutan tanpa disadari.
Rasa takut yang berlebihan bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan, seperti sulit tidur, sulit berkonsentrasi, hingga menurunnya produktivitas. Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, seseorang bisa mengalami serangan panik, jantung berdebar cepat, atau sesak napas hanya karena membayangkan sesuatu yang ditakutinya.
BACA JUGA:8 Mahasiswa dan Alumni Mahepel FEB Unila Jadi Tersangka Wafatnya Pratama Wijaya Kusuma
Namun, rasa takut berlebih bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi. Ada berbagai cara yang dapat membantu mengelolanya. Pertama, penting bagi seseorang untuk mengenali sumber ketakutannya. Dengan memahami apa yang sebenarnya memicu rasa takut, langkah penanganan bisa dilakukan secara lebih tepat. Kedua, latihan pernapasan dan meditasi terbukti efektif menenangkan pikiran dan menurunkan tingkat kecemasan.
Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga memiliki peranan penting. Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan pola makan seimbang dapat membantu menstabilkan hormon stres di dalam tubuh. Bagi mereka yang merasa sulit mengatasinya sendiri, berkonsultasi dengan psikolog atau terapis menjadi langkah bijak. Terapi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) dapat membantu seseorang mengubah pola pikir negatif yang memicu rasa takut berlebihan menjadi lebih rasional dan terkendali.
Rasa takut memang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, karena merupakan bagian dari mekanisme bertahan hidup manusia. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, setiap orang dapat belajar untuk tidak dikuasai oleh ketakutannya. Dengan begitu, hidup pun bisa dijalani dengan lebih tenang, seimbang, dan penuh kepercayaan diri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
