Desaku Kini Tak Gelap Lagi : Kolaborasi Apik PLN dan Turbin Swadaya di Gunung Gijul
BELAJAR : Anak-anak di Desa Gunung Gijul memanfaatkan listrik sebagai penerangan untuk belajar.-Hendarto Setiawan-
Salah satu poin dalam Perdes tersebut adalah adanya pasal tentang larangan menebang pohon. Hukumanya berjenjang, satu kali warga menebang pohon di hutan maka diminta untuk mengganti tanam 100 batang pohon sejenis. Belum lagi uang denda hukuman yang semuanya dimasukan dalam kas desa.
”Nah jika sudah sampai tiga kali atau berulang, maka sanksi dalam Perdes itu mengharuskan tersangka harus pergi meninggalkan desa dan tak boleh kembali,” ujar pria dengan kulit menghitam pertanda sering bermandi sinar matahari.
Sebuah kisah nyata, terkait pelanggaran Perdes sakti ini. Roni bersama empat warga lain kedapatan menebang pohon. ”Kami sempat di sidang adat, karena tertangkap tangan menebang pohon di hutan,” sambung Roni Pranata.
Sebaran dan fakta keberhasilan konservasi lahan ini menjadikan kondisi sumber daya air terjaga.
Sumber air mengaliri ribuan hektar sawah di wilayah hilir masuk menjadi sumber air di Bendungan Way Rarem. Sebagian besar juga untuk memenuhi kebutuhan harian. Mencukupi air minum, mandi, cuci, perikanan darat, dan kakus.
Baiknya sumber air juga sudah dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan vital.
”Jangan lupa, salah satu dusun hingga kini masih mengandalkan kecukupan kebutuhan listriknya dari turbin swadaya,” jelas dia dengan nada bangga.
Turbin air di pasang di aliran sungai dengan debit cukup deras. Turbin berputar menggerakan air mengubah menjadi tegangan listrik. ”Dibilang kurang kami memang kurang aliran listrik. Tapi dibilang mandiri, kamipun sudah mampu sejak lama (listrik swadaya),” jelas dia.
Pasokan listrik yang diupayakan secara swadaya itu mampu mengaliri seratusan rumah di Dusun 4 Belatung. Aktivitas di dusun ini relatif normal seperti dusun lain yang sudah dialiri listrik dari PLN.
Prinsipnya warga desa siap berkolaborasi dengan PT PLN. Sepanjang tetap menjunjung tinggi aturan desa konservasi. ”Misal, saat pasang tiang. Kami upayakan agar tidak menebang pohon yang sudah ada,” tegasnya.
Kolaborasi Bersama PLN untuk Keadilan Energi
Untuk dusun yang masih belum bisa diakses dengan pasokan turbin swadaya. Maka PLN bisa masuk ke dalamnya.
PLN UID Lampung, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjung Karang, memiliki sebuah program mulia.
Program Light Up The Dream sebuah kegiatan nasional untuk membantu sambungan listrik baru bagi warga kurang mampu. Menariknya, LUTD ini digelar serentak di seluruh Indonesia saat perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
