BANNER HEADER DISWAY HD

Siapa Ferry Irwandi? Influencer dan Narator Digital yang Menyuarakan Suara Rakyat

Siapa Ferry Irwandi? Influencer dan Narator Digital yang Menyuarakan Suara Rakyat

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Nama Ferry Irwandi kini semakin mencuat sebagai sosok aktivitas digital di ranah kritik sosial-politik. Ia dikenal sebagai konten kreator, aktivis, dan pendiri Malaka Project yang aktif menyuarakan isu-isu politik, pendidikan, stoikisme, hingga fenomena sosial di Indonesia. Awalnya bekerja sebagai PNS videografer di Kemenkeu, Ferry meniti karier sebagai kreator konten sejak 2010 melalui kanal YouTube yang kini memiliki jutaan penonton. 

Pendekatannya yang lugas, informatif, dan berbasis data menjadikannya sosok opinion leader yang dipercaya, terutama di kalangan milenial. Ia tak ragu mengkritik fenomena seperti promosi judi online, praktik perdukunan palsu, hingga kebijakan pemerintah kontroversial seperti revisi UU TNI dan RUU Polri. Bahkan ia sempat hilang sementara dari media sosial setelah vokalnya menentang UU tersebut, sebelum akhirnya muncul kembali melalui video “Saya Baik-Baik Saja” yang memicu kontroversi netizen. 

Baru-baru ini, Ferry diundang sebagai narasumber dalam program Rakyat Bersuara di iNews bertajuk “Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya?” (2 September 2025). Di acara ini, ia melakukan terobosan dalam diskursus publik. Ferry yakin bahwa dalang di balik kekerasan demo dapat ditelusuri melalui data digital, dengan cara sederhana seperti menggunakan kata kunci berdasarkan tanggal pada platform seperti Google dan TikTok untuk menemukan akun yang menyebar provokasi. Pendekatan OSINT (open-source intelligence) ini membuat banyak narasumber lain terdiam karena keakuratannya. 

BACA JUGA:Indonesia Cemas: Pendidikan Mahal, Ekonomi Tertekan, Rakyat Gelisah

Dalam kesempatan itu, Ferry juga menyoroti dua faktor utama pemicu kekerasan pada demo, yaitu perilaku aparat di lapangan dan manuver terorganisir dari kelompok tertentu. Ia menegaskan bahwa banyak korban jiwa dalam demo ini, seperti Affan Kurniawan dan lainnya, bukan hanya angka statistik, tetapi manusia yang perlu dihormati. Bahkan, ia mengecam keras penyebutan demonstran sebagai “teroris” oleh pemerintah, menyatakan bahwa pelaku sesungguhnya bukanlah massa aksi. 

Popularitas dan keberanian Ferry turut tercermin dari respons publik di media sosial. Unggahan-unggahannya di YouTube dan TikTok kerap ditonton ratusan ribu hingga jutaan kali, dengan ribuan komentar yang mendukung kritiknya terhadap pemerintah. Banyak warganet menyebut Ferry sebagai “wakil suara rakyat” karena ia menyampaikan keresahan yang selama ini dirasakan masyarakat luas, mulai dari isu demokrasi, ekonomi, hingga hak kebebasan berekspresi. Fenomena ini menegaskan peran Ferry sebagai jembatan antara opini publik dengan ruang diskursus nasional.

BACA JUGA:Momen Damai Ojol dan Aparat di Monas, Warganet Ramai Beri Dukungan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait