Hakim Agung Haswandi Tutup Usia, Dunia Peradilan Kehilangan Sosok Berdedikasi
Prof. Dr. Haswandi, S.H., S.E., M.Hum., M.M., meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Selasa, (16/12/2025)-Foto : Ist-
Karier Haswandi terus menanjak. Pada 2002, ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai, sebelum kemudian mengemban amanah sebagai Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar dua tahun kemudian.
Setelah menorehkan pengabdian di wilayah barat Indonesia, Prof. Haswandi mendapat penugasan di Pulau Jawa. Pada 2007, ia bertugas sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, salah satu pengadilan dengan beban perkara tinggi di Tanah Air.
Dalam kurun waktu 2011 hingga 2023, almarhum mengemban berbagai jabatan strategis, di antaranya sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batam, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat, serta dipercaya sebagai Ketua Pengadilan Negeri Batam dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Perumus Handbook Eksekusi Nasional
Selepas menjabat Ketua PN Jaksel, Haswandi dipercaya untuk menjadi Direktur Pengembangan Tenaga Teknis pada Dirjen Baddilum MA. Posisi strategis untuk mengembangkan, memperkaya serta meningkatkan kemampuan teknis tenaga peradilan (Hakim dan Panitera) di seluruh Republik Indonesia.
Selama menjadi Dirbinganis, Haswandi, atas arahan Dirjen Badilum pada tahun 2019 dan selaku Ketua Tim penulis/pelaksana, menerbitkan Handbook Pedoman Eksekusi pada Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia sebagai solusi atas masalah ketidakjelasan terkait prosedur, tata cara dan kepastian pelaksanaan eksekusi di seluruh Indonesia.
Mengabdi di Mahkamah Agung
Mengakhiri pengabdiannya di satuan kerja tingkat pertama, pada 2016 Prof. Haswandi dipromosikan ke Mahkamah Agung sebagai Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum. Jabatan tersebut menempatkannya pada posisi strategis dalam pembinaan sumber daya manusia peradilan.
Selanjutnya, pada 2020, ia kembali dipercaya menduduki jabatan penting sebagai Panitera Muda Perdata Khusus Kepaniteraan Mahkamah Agung. Setahun kemudian, puncak kariernya diraih saat ia dilantik sebagai Hakim Agung Kamar Perdata pada 2021.
Duka Mendalam Keluarga Besar MA
Kepergian Prof. Haswandi meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi rekan sejawat dan seluruh insan peradilan di Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai hakim yang berpengalaman, berintegritas, serta memiliki komitmen kuat terhadap penegakan hukum dan keadilan.
“Seluruh keluarga besar Mahkamah Agung Republik Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhum,” tulis Humas MA. “Semoga arwah almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan.”
Kepergian Prof. Haswandi menjadi kehilangan besar bagi dunia peradilan Indonesia. Dedikasi dan pengabdiannya akan dikenang sebagai bagian dari perjalanan panjang penegakan hukum di negeri ini. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
