BANNER HEADER DISWAY HD

Ahli BMKG dan WALHI: Bencana Beruntun Sumatera Dipicu "Lingkaran Setan" Iklim dan Kerusakan Lahan

Ahli BMKG dan WALHI: Bencana Beruntun Sumatera Dipicu

Banjir--Istimewa

Desakan Mitigasi: Hentikan Izin Industri Ekstraktif

Untuk mencegah terulangnya bencana serupa, kedua narasumber mendesak adanya langkah mitigasi yang terintegrasi.

Dari sisi BMKG, Dwi Korita menekankan solusi jangka panjang dengan memulihkan lingkungan secara masif. Pemulihan ini penting untuk mengendalikan laju kenaikan suhu dan memutus lingkaran setan perubahan iklim. "Pulihkan lingkungan itu agar mengendalikan laju kenaikan suhu, mengendalikan perubahan iklim, dan mengendalikan agar kondisi ekstrem semakin terkendali," pesannya.

Sementara itu, WALHI mengajukan langkah-langkah kebijakan yang lebih tegas. Rianda Purba mendesak pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat untuk segera:

1. Menghentikan penerbitan izin-izin baru yang berpotensi menyebabkan alih fungsi lahan di ekosistem Batang Toru.

2. Mengevaluasi dan mencabut izin industri ekstraktif yang sudah beroperasi di wilayah rentan gempa dan longsor.

3. Menyusun kebijakan tata ruang yang memberikan fungsi perlindungan khusus bagi Ekosistem Harangan Tapanuli/Batang Toru.

Rianda menambahkan bahwa masyarakat di tingkat desa telah berinisiatif memulihkan kawasan hutan, namun tanpa dukungan dan kebijakan tegas dari pemerintah, upaya mitigasi ini akan sia-sia dan masyarakat akan terus menjadi korban.

Kesimpulan dari diskusi ini adalah bahwa bencana di Sumatera merupakan peringatan keras bagi para pemangku kebijakan untuk tidak lagi mengabaikan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, mengingat wilayah ini sangat rentan terhadap kombinasi ancaman alam dan kerusakan ekologis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: