Prof. Stella Christie Mobilisasi Kampus Posko di Sumatera, Dorong Civitas Akademika
-Instagram/prof.stellachristie-
RADARTVNEWS.COM - Upaya pemulihan pascabencana di Sumatera Utara terus meluas dan diperkuat dengan kolaborasi berbagai pihak, khususnya dari lingkungan perguruan tinggi. Dalam sebuah unggahan video yang beredar di media sosial, Prof. Stella Christie menjelaskan bahwa timnya tengah bersiap menuju Medan untuk menyalurkan bantuan material dan sumber daya manusia ke kampus posko.
Bantuan tersebut mencakup tenaga kesehatan, psikolog, dan mahasiswa teknik yang akan berkoordinasi langsung di bawah jaringan kampus posko yang tersebar di berbagai titik di Sumatera, sesuai peta yang dirilis Ditjen Risbang.
Dalam penjelasannya, Prof. Stella menegaskan bahwa penanganan bencana tidak hanya berhenti pada pengiriman logistik, tetapi mencakup delapan bidang intervensi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Delapan bidang tersebut meliputi distribusi logistik, layanan kesehatan dan gizi, pendampingan psikososial, rehabilitasi sanitasi lingkungan dan penyediaan air bersih, penyelenggaraan pendidikan darurat, pemulihan ekonomi, dukungan administrasi publik, serta mitigasi dan edukasi kebencanaan. Seluruh bidang ini akan menjadi fokus program kampus posko dalam mengatasi dampak bencana secara komprehensif.
Prof. Stella juga mengajak seluruh civitas akademika untuk berpartisipasi aktif melalui penyusunan proposal tanggap darurat. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bersama BRIN telah membuka pendanaan sebesar Rp30 miliar untuk mendukung intervensi kampus dalam penanganan bencana.
BACA JUGA:Malaysia Airlines Lanjutkan Pencarian MH370 Setelah Satu Dekade Misteri
BACA JUGA:Penertiban Tambang Ilegal, Kemenhut dan Satgas PKH Tutup 55 Lubang PETI di TNGHS
Setiap proposal dapat memperoleh pendanaan hingga maksimal Rp500 juta. Pendanaan ini ditujukan untuk memperkuat program lintas bidang, mulai dari peningkatan layanan kesehatan, penyediaan pendidikan darurat bagi anak-anak terdampak, hingga perbaikan sarana sanitasi dan sosialisasi mitigasi bencana di tingkat komunitas.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peran akademisi sangat krusial dalam menghadirkan solusi jangka menengah dan panjang, bukan sekadar bantuan sesaat. Mahasiswa dan dosen dari beragam disiplin ilmu diharapkan dapat menjadi motor penggerak pemetaan kebutuhan, desain solusi teknis, hingga penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis riset lapangan.
Dengan peta sebaran kampus posko yang telah disiapkan oleh Ditjen Risbang, koordinasi antarkampus di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan wilayah sekitarnya dapat berlangsung lebih terstruktur.
Setelah berkoordinasi di Medan, tim bantuan akan bergerak menuju Sibolga dan Tapanuli Tengah yang menjadi wilayah paling terdampak. Kondisi infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat di kedua daerah tersebut masih sangat mendesak dan menjadi prioritas utama intervensi.
Prof. Stella menutup keterangannya dengan mengajak publik memberikan dukungan moral dan doa agar setiap langkah tim bantuan dapat berjalan lancar serta membawa pemulihan nyata bagi warga yang tengah bangkit dari musibah ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
