Jembatan di Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Akses Warga Terisolasi
-Dok.INews-
RADARTVNEWS.COM — Sebuah jembatan penghubung antarwilayah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, putus setelah diterjang banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada Rabu malam. Peristiwa ini menyebabkan akses transportasi warga terputus total dan beberapa nagari di sekitar lokasi kini dilaporkan terisolasi.
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah itu sejak sore memicu luapan sungai yang berada tidak jauh dari jembatan. Arus deras menyebabkan pondasi jembatan terkikis hingga akhirnya ambruk sekitar pukul 20.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan infrastruktur dinilai cukup parah dan memerlukan penanganan cepat.
Warga yang setiap hari memanfaatkan jembatan tersebut untuk aktivitas ekonomi dan pendidikan kini harus mencari jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh dan medannya sulit dilalui. Beberapa warga mengaku kesulitan mengangkut hasil pertanian karena akses terputus dan kendaraan tidak bisa melintas. Sejumlah pelajar juga dilaporkan mengalami keterlambatan menuju sekolah karena harus memutar lebih dari satu jam dari jalur biasa.
BACA JUGA:Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia dengan 42 Juta Penduduk, Tantangan dan Peluang di Ibu Kota
BACA JUGA:Jembatan Barelang Batam Disiram 5.000 Liter Air Ruqyah, Upaya Doa dan Perlindungan dari Masyarakat
Pihak pemerintah daerah sudah menurunkan tim untuk melakukan assessment kerusakan sekaligus menyiapkan langkah-langkah darurat, termasuk membangun jembatan sementara guna memastikan distribusi kebutuhan pokok tetap berjalan. Alat berat juga telah dikerahkan untuk membersihkan material lumpur yang menumpuk di sekitar aliran sungai dan pangkal jembatan.
Gubernur Sumatera Barat menyatakan bahwa hujan ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah rawan banjir bandang. Ia meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika terjadi kenaikan debit air sungai. Pemerintah provinsi juga mengaku tengah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk percepatan perbaikan jembatan agar aktivitas warga bisa kembali normal.
Hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan pemantauan di lokasi dan mengevakuasi warga yang berada di daerah berisiko tinggi. Belum dapat dipastikan kapan akses akan pulih sepenuhnya, namun pemerintah menegaskan upaya darurat dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial akibat putusnya jembatan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
