BANNER HEADER DISWAY HD

Rais Aam PBNU Tegaskan Gus Yahya Tak Lagi Menjabat, Muktamar Segera Digelar

Rais Aam PBNU Tegaskan Gus Yahya Tak Lagi Menjabat, Muktamar Segera Digelar

-Dok. PBNU-

RADARTVNEWS.COMRais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar memastikan bahwa KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Pernyataan ini disampaikan setelah serangkaian pertemuan internal yang digelar di Kantor PWNU Jawa Timur bersama sejumlah pengurus.

Ia menegaskan bahwa keputusan pencopotan tersebut mendapat dukungan penuh dari 36 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama se-Indonesia. Para pengurus wilayah disebut telah memahami seluruh dasar keputusan yang tertuang dalam risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang digelar sebelumnya.

“Setelah menyelesaikan rangkaian silaturrahim dan sosialisasi Hasil Keputusan Rapat Harian pengurus Besar Nahdiatul Ulama (PBNU) yang diselenggarakan pada 29 Jumadal H/20 November 2025 M, sebanyak 36 PWNU yang hadir telah memahami keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Rais Aam,” ujar Kiai Miftah di PBNU Jatim, Sabtu (29/11).

Kiai Miftah meminta seluruh pihak memprioritaskan kepentingan bersama demi menjaga ketertiban organisasi. Ia menilai keputusan tersebut merupakan langkah untuk memastikan roda organisasi tetap berjalan normal dan tidak terganggu oleh dinamika yang berkembang beberapa pekan terakhir.

Pertemuan tertutup yang digelar di Kantor PWNU Jawa Timur menjadi forum konsolidasi penting bagi jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah. Di dalamnya dibahas perkembangan terbaru mengenai konflik internal yang muncul setelah meningkatnya desakan agar Gus Yahya mengundurkan diri.

BACA JUGA:Rapat Ulama PBNU Putuskan Gus Yahya Tetap Memimpin Hingga Akhir Periode

Usai pertemuan, Kiai Miftah kembali menegaskan bahwa Gus Yahya telah berhenti memegang jabatan ketua umum PBNU. Ia menyampaikan bahwa surat edaran yang terbit pada 26 November menjadi dasar resmi bahwa seluruh kewenangan ketua umum telah dicabut sejak pukul 00.45 WIB.

Ia menambahkan bahwa dirinya untuk sementara memegang kendali organisasi hingga forum muktamar ditetapkan. Menurutnya, langkah tersebut diperlukan agar PBNU tetap berjalan sesuai mekanisme jam’iyah tanpa adanya kekosongan kepemimpinan di tingkat pusat.

“Dan sejak saat itu (Gus Yahya sudah tidak menjadi Ketum PBNU), kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sepenuhnya berada di tangan Rais Aam,” kata Kiai Miftah. Ia menegaskan bahwa seluruh kewenangan struktural kini berada dalam pengawasan Syuriyah PBNU.

Ia juga memastikan akan segera menyelenggarakan muktamar untuk menetapkan ketua umum yang baru. Forum tersebut dianggap sebagai jalan keluar yang paling sah untuk mengakhiri ketegangan internal sekaligus mengembalikan legitimasi kepemimpinan PBNU secara formal.

“Bahwa untuk memastikan berjalannya roda organisasi secara normal, maka akan dilaksanakan Rapat Pleno atau Muktamar dalam waktu segera,” ujarnya. Ia berharap forum itu dapat menghadirkan keputusan yang diterima seluruh warga NU dan menutup polemik yang berkembang.

BACA JUGA:Video Gus Elham Cium Anak Viral, PBNU: Itu Bukan Teladan Ulama

Di sisi lain, Gus Yahya menolak keputusan tersebut dan menilai pencopotan dirinya tidak sah. Ia menyebut rapat Syuriyah yang dijadikan dasar keputusan “hanya melontarkan tuduhan dan melarang saya memberikan klarifikasi”, sehingga tidak mencerminkan proses organisasi yang sehat.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa masa jabatannya masih berlaku. Ia menyampaikan bahwa mandat ketua umum berasal dari muktamar dan tidak dapat dihentikan melalui rapat tertutup. Ia menilai tindakan tersebut inkonstitusional dan tidak sesuai aturan organisasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: