Pidato Prabowo di PBB: Indonesia Dukung Two-State Solution Palestina–Israel
Presiden Prabowo di PBB--ANTARA NEWS
RADARTVNEWS.COM - Dalam konferensi Tingkat Tinggi United Nations (UN) di New York, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sikap diplomasi baru yang tegas: Indonesia akan mengakui Negara Israel setelah Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan status negara Palestina. Pernyataan ini turut memperjelas posisi Indonesia dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Israel dan Palestina.
Isi Pidato & Pernyataan Utama
Prabowo dalam pidatonya menyatakan bahwa negara Palestina harus diberikan jaminan kedaulatan negara dan diakui secara penuh. Kemudian Prabowo menambahkan, “once Israel recognises the independence and statehood of Palestine, Indonesia will immediately recognize the state of Israel” serta mendukung semua jaminan keamanan bagi Israel.
Ia juga memuji sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal karena sudah mengakui Negara Palestina. Prabowo mengajak negara-negara lain yang belum mengambil langkah tersebut agar segera mengikuti, sebagai bagian dari penyelesaian konflik yang adil dan berkesinambungan.
BACA JUGA:Inggris, Kanada, dan Australia Resmi Akui Palestina: Pernyataan Mark Carney
Sikap Prabowo ini menjadi penting dalam diplomasi luar negeri Indonesia karena membuka kemungkinan relasi diplomatik dengan Israel jika syarat pengakuan Palestina terpenuhi. Ini juga menunjukkan komitmen Indonesia terhadap solusi diplomatik daripada konfrontatif dalam isu internasional.
Meski begitu, beberapa pihak mengingatkan bahwa langkah ini harus diimbangi dengan tindakan nyata di dalam dan luar negeri untuk mendukung Palestina, termasuk bantuan kemanusiaan, akses bantuan, dan perlindungan warga sipil.
Pernyataan Prabowo tersebut memunculkan respons beragam. Di satu sisi, solusi dua negara yang ia dorong selaras dengan konsensus internasional, termasuk resolusi PBB, sebagai jalan damai paling realistis bagi Palestina dan Israel. Namun, di sisi lain, sensitivitas isu normalisasi dengan Israel masih menjadi tantangan besar.
Pidato ini bukan hanya menegaskan posisi Indonesia di kancah global, tetapi juga mengisyaratkan dinamika baru yang akan terus dipantau publik dan komunitas internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
