569 Pelajar Garut Alami Gejala Keracunan Usai Konsumsi MBG
-Dok. Polres Garut-
GARUT, RADARTVNEWS.COM - Ratusan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten GARUT, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (16/9). Kasus ini langsung mendapat perhatian karena jumlah korban yang terdampak mencapai ratusan orang dari beberapa sekolah di wilayah tersebut.
Gejala keracunan mulai muncul sehari setelah makanan dikonsumsi. Pada Rabu (17/9), tercatat ada sekitar 150 pelajar yang mengalami keluhan kesehatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 siswa harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora karena kondisinya cukup memprihatinkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan bahwa jumlah pelajar yang terdampak terus bertambah. Hingga Kamis (18/9), berdasarkan penelusuran pihaknya, total korban yang melaporkan gejala keracunan sudah mencapai 569 orang dari berbagai sekolah.
Leli menjelaskan bahwa gejala keracunan dialami mulai dari tingkat ringan, sedang, hingga yang membutuhkan rawat inap. Sebagian besar korban hanya perlu perawatan di rumah masing-masing, sementara 30 pelajar harus dirawat inap karena membutuhkan tindakan medis lebih lanjut di Puskesmas Kadungora.
BACA JUGA:Heboh Surat MTsN 2 Brebes Larang Orang Tua Gugat Jika Anak Keracunan MBG, Surat Dicabut Kemenag
Seluruh korban keracunan tercatat bersekolah di wilayah Kecamatan Kadungora. Mereka berasal dari empat sekolah berbeda, yakni SMP dan SMA di bawah satu yayasan, sebuah SD, serta satu Madrasah Aliyah. Semua sekolah tersebut menerima pasokan MBG dari penyedia yang sama.
“Namun kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya dari mana, karena masih menunggu hasil laboratorium,” ujar Leli. Menurutnya, sampel makanan MBG sudah dikirim untuk diperiksa. Sesuai prosedur, setiap paket MBG memang menyimpan sampel untuk diuji ketika terjadi masalah.
Dari 30 pelajar yang sempat menjalani rawat inap, sebagian sudah diperbolehkan pulang. Leli menyebutkan bahwa 11 siswa telah kembali ke rumah masing-masing, sementara 19 lainnya masih mendapat perawatan medis di Puskesmas Kadungora.
“Yang menjalani rawat inap, total ada 30 orang. Dari jumlah itu, 11 sudah kembali ke rumah, dan 19 siswa lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora,” kata Leli. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan pemantauan tetap dilakukan hingga seluruh korban benar-benar pulih.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
