MUI Bekasi Larang Color Run, Khawatir Arah ke LGBT
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Color Run atau lari seru dengan taburan bubuk warna-warni memang kerap dijadikan alternatif kegiatan olahraga yang meriah dan penuh warna. Namun di Kota Bekasi, acara yang awalnya dijadwalkan pada 7 September 2025 di kawasan Grand Metropolitan tersebut telah dibatalkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat.
Menurut Ketua MUI Bekasi, Saifuddin Siroj, kegiatan ini dianggap “terindikasi mengandung unsur LGBT” dan dinilai tidak mendidik serta berlebihan untuk generasi muda. Ia menegaskan, acara tersebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan motifnya lebih ke hiburan tanpa nilai edukatif. Selain itu, MUI juga menilai belum ada landasan yang melegitimasi acara seperti ini, bahkan dikhawatirkan dapat merusak moral peserta muda.
BACA JUGA:Color Fun: Dari Tren Global Jadi Budaya Gembira Masyarakat Indonesia
Pembatalan itu sendiri diputuskan melalui rapat tertutup antara MUI dan Kesbangpol pada 8 Agustus 2025, yang kemudian dikonfirmasi secara publik sekitar satu minggu berikutnya. Saifuddin menilai bahwa Bekasi masih memiliki banyak kegiatan lokal yang lebih bermanfaat, seperti pagelaran budaya atau festival kuliner tradisional, daripada mengadopsi kegiatan luar negeri yang belum jelas manfaatnya .
Sebelumnya, perhatian MUI Bekasi terhadap acara ini telah dimulai sejak awal Juli 2025. Dalam rapat internal yang digelar pada 3 Juli, MUI membahas potensi penyimpangan dan indikasi LGBT dalam acara Colour Run LightFest, sekaligus memperkuat koordinasi dengan ormas dan DPRD Bekasi untuk menjaga nilai-nilai agama dan sosial di wilayah tersebut.
Respons dari masyarakat dan panitia pun beragam. Panitia sempat menyiapkan konsep acara yang dinilai meriah, namun keputusan pembatalan ini mengejutkan, apalagi setelah indikasi asosiasi dengan LGBT mencuat. Beberapa pihak menilai, acara seperti ini justru dapat meningkatkan kesehatan dan pariwisata lokal jika dilaksanakan dengan tepat.
BACA JUGA:Kepala Basarnas Tak Tahu Soal OTT KPK di Jakarta dan Bekasi
Sebagai alternatif, MUI Bekasi merekomendasikan kegiatan kearifan lokal seperti festival kuliner Betawi, pawai ondel-ondel, atau workshop seni tradisional sebagai ganti acara yang dinilai kurang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Bekasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
