Fakta Perbedaan Data Kemiskinan BPS dan World Bank, Segini Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
--
Berbeda dengan itu, BPS mengukur kemiskinan dengan acuan pengeluaran minimum per bulan sebesar Rp595.240 per kapita. Batas ini jauh di bawah standar yang ditetapkan Bank Dunia, sehingga secara otomatis menghasilkan jumlah penduduk miskin yang lebih sedikit.
Artinya, mereka yang dianggap tidak miskin oleh BPS bisa saja tetap masuk kategori miskin menurut Bank Dunia, karena tidak memenuhi standar pengeluaran internasional yang lebih tinggi.
Meskipun pendekatan yang digunakan berbeda, keduanya sama-sama menyoroti pentingnya pengurangan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Dalam proyeksinya, Bank Dunia memperkirakan angka kemiskinan akan mengalami penurunan bertahap dalam beberapa tahun mendatang.
Pada 2025, jumlah penduduk miskin diprediksi turun menjadi 58,7%, lalu berkurang menjadi 57,2% pada 2026, dan semakin menyusut menjadi 55,5% pada 2027.
Perbedaan metodologi ini memperlihatkan bahwa statistik kemiskinan bisa sangat bervariasi tergantung pada perspektif yang digunakan. Pendekatan nasional oleh BPS lebih menekankan kebutuhan dasar minimum dalam konteks lokal, sementara pendekatan Bank Dunia mengukur kemiskinan dalam kerangka perbandingan global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
