Bahasa Lampung Terancam Punah, Pemerintah dan Sekolah Bergerak Cepat
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Bagian penting dari budaya masyarakat Lampung, kini menghadapi tantangan serius. Globalisasi dan pengaruh zaman modern membuat bahasa ini semakin jarang digunakan, terutama oleh anak muda.
Melihat kondisi ini, pemerintah bersama sekolah bergerak cepat untuk menjaga agar bahasa Lampung tetap hidup. Berbagai strategi dilakukan, mulai dari pendidikan, teknologi, hingga kerja sama banyak pihak.
Belajar Bahasa Lampung di Sekolah
Sejak 2015, bahasa Lampung masuk sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah dasar dan menengah. Lewat mulok, siswa belajar berbicara, menulis, hingga memahami aksara Lampung serta nilai budaya lokal.
Penelitian menunjukkan, belajar bahasa Lampung di sekolah membuat siswa lebih mahir berkomunikasi dalam bahasa daerah sekaligus memperkuat identitas budaya mereka.
Teknologi Membantu Pelestarian
Di era digital, teknologi juga dimanfaatkan untuk melestarikan bahasa Lampung. Pemerintah provinsi Lampung meluncurkan kamus digital dan katalog naskah Lampung. Cara ini memudahkan generasi muda belajar dan menggunakan bahasa Lampung sehari-hari.BACA JUGA:Bahasa Lampung Terancam Punah, Sebuah Tinjauan dan Tanggapan Netizen
Kolaborasi Semua Pihak
Pelestarian bahasa Lampung bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Akademisi dan penggiat budaya juga dilibatkan. Pada Agustus 2025, Kemenko PMK menggelar rapat koordinasi di Bandar Lampung untuk memperkuat kerja sama semua pihak dalam menjaga bahasa dan aksara Lampung.
Peran Penting Generasi Muda
Anak muda memegang peran penting dalam menjaga bahasa Lampung tetap hidup. Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, menekankan agar generasi muda ikut menjaga keberlangsungan bahasa ini.
“Bahasa Lampung harus dilestarikan agar identitas budaya kita tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang,” kata Samsudin.
Tantangan yang Masih Ada
Meski sudah banyak upaya, bahasa Lampung masih menghadapi tantangan. Kurangnya penggunaan bahasa ini di kehidupan sehari-hari, khususnya di kota besar, membuat anak muda kurang terbiasa berbicara dan menulis dalam bahasa Lampung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
